- Suporter Korea Selatan membuat petisi untuk membebaskan Son Heung-min dan Cho Hyun-woo dari wajib militer. Kedua pemain tersebut dinilai berjasa mengantarkan Korsel menaklukkan juara bertahan Piala Dunia, Jerman.
Kemenangan mengejutkan atas Jerman, jadi satu di antara penyebab respons positif yang diberikan, kendati Ki Sueng-yueng dkk. tak mampu melaju lebih jauh di Piala Dunia 2018.
Advertisement
Tak lama setelah kemenangan bersejarah atas Jerman (27/6/2018), pencarian di mesin pencari di seantero Negeri Ginseng diramaikan dengan kata kunci yang berasal dari nama-nama pemain Timnas Korea Selatan.
Tak hanya itu, di dunia maya juga ramai bermunculan puluhan petisi yang menginginkan pemain dibebastugaskan dari keharusan menjalani wajib militer. Dua pemain yang diminta fan untuk diberi keistimewaan tak perlu menjalani wamil itu adalah Son Heung-min dan Cho Hyun-woo.
Penampilan keduanya yang cukup patriotik selama Piala Dunia 2018, jadi alasannya. Son selalu bermain dengan semangat tinggi dan jadi inspirasi bagi rekan satu tim. Ia juga terekam kamera menangis dalam dua laga terakhir.
Bintang Tottenham Hotspur ini bahkan menangis di depan Presiden Korsel, Moon Jae-in, di ruang ganti selepas kekalahan 1-2 dari Meksiko (23/6/2018).
Setelah melibas Jerman di matchday terakhir penyisihan Grup F, Son kembali menangis. Ia terharu melihat perjuangan rekan satu timnya selama Piala Dunia 2018.
Sementara Cho, ketenarannya mendadak menyaingi Son. Tak hanya di dalam negeri melainkan hingga ke mancanegara. Semua berkat aksi ciamiknya dalam menggagalkan berbagai serangan Jerman.
Mempertimbangkan Revisi
Dua pemain ini dielu-elukan fan Timnas Korea Selatan. Melihat kualitas dan perjuangan keduanya, kalangan fan berharap pemerintah Korsel, terutama Presiden Moon Jae-in, bisa membebaskan keduanya dari keharusan wamil.
"Mereka sudah memberi kami banyak harapan," kata satu di antara fan yang mengunggah petisi secara online.
"Talenta mereka tak semestinya disia-siakan dalam militer," lanjut mereka.
Korsel masih jadi satu di antara sedikit negara yang menerapkan wamil bagi pemuda dewasa di negara mereka. Lama wamil bisa berlangsung hingga dua tahun.
Hal itu yang kerap jadi alasan pelaku menghindari wamil. Terutama bagi mereka yang sedang memiliki karier cemerlang, semisal selebritas atau atlet.
Saat ini pemerintah Korsel sedang mempertimbangkan merevisi aturan wamil, termasuk memberi pengecualian pada beberapa orang untuk bisa tidak menjalani wamil, atau mengubah wamil menjadi sekadar kerja sosial bagi pelaku tertentu.
Namun, Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan pihaknya harus sangat berhati-hati lantaran tak ingin pengecualian ini nantinya disalahgunakan segelintir orang.
Selama ini, pelaku wamil yang menghindari kewajiban ini tanpa alasan jelas, bisa mendapat ganjaran hukuman penjara hingga tiga tahun lamanya.
Sumber: The New Paper
Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini
Advertisement