Buaya Kali Grogol Masih Buron, Anies Minta Warga Tak Sebar Hoax

Anies mengatakan saat ini petugas masih memburu para buaya. Ia meminta warga tidak masuk ke gorong-gorong.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Jun 2018, 15:12 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan dalam Malam Resepsi HUT ke-491 Kota Jakarta di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/6). Acara tersebut dihadiri oleh para duta besar negara dan sejumlah tokoh. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan kawanan buaya yang terlihat di Kali Grogol, Jakarta Barat pada Rabu, 27 Juni 2018 menghebohkan warga sekitar. Apalagi hingga kini buaya-buaya itu masih berstatus buron alias belum ditemukan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga untuk tidak membuat atau menyebarkan kabar soal buaya yang belum pasti kebenarannya. Ia tak mau warga semakin panik dengan beredarnya hoax.

"Jangan buat kabar-kabar yang membuat kecemasan tidak perlu. Sering kali kita lihat kabar beredar tanpa ada tanggalnya, waktunya seakan-akan baru kejadian dan itu kita hindari,” kata Anies di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (30/6/2016).

Dia mengatakan petugas masih memburu kawanan buaya. Ia meminta warga tidak masuk ke gorong-gorong.

"Kita waspada aparat sedang bekerja mencari, bukan suatu yang mudah tapi selain petugas enggak usah masuk gorong-gorong dulu. Enggak usah masuk ke tempat yang ada potensi, jadi gampang," ujar Anies.

Sebelumnya, Anies menduga buaya tersebut adalah peliharaan warga dan terlepas. Dia menyebut tak seharusnya binatang bus dipelihara di lingkungan perumahan warga.

"Binatang buas berbahaya tidak seharusnya dipelihara di lingkungan perumahan, karena efeknya seperti ini,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis, 28 Juni 2018. 

 

 


Ekosistem Membaik

Warga melihat petugas melakukan pencarian buaya di Kali Grogol, Jakarta Barat, Jumat (29/6). Pencarian buaya sempat membuahkan hasil pada hari ketiga pencarian, namun kondisi teknis lapangan membuat predator itu kembali lepas. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Isnawa mengatakan tidak pernah ada laporan keberadaan buaya sejak awal UPK Badan Air terbentuk yakni pada 2013 silam.

"Sebenarnya gini, tidak hanya buaya. Sejak empat tahun terakhir, Dinas Lingkungan Hidup kan melakukan pembersihan kali, sungai, waduk, danau, fenomenanya ekosistemnya membaik," kata Isnawa saat dikonfirmasi, Jakarta, Sabtu (30/6/2018).

Menurut dia, kondisi sungai yang tadinya jorok, kumuh, bau, dan penuh sampah, sekarang menjadi lebih baik dan terpelihara. Bahkan anak-anak pun jadi semakin senang mandi di danau dan banyak warga yang kembali memancing.

"Yang namanya ekosistem kembali pulih, ketemu ular, ikan, kupu-kupu lagi. Di Ciliwung itu satwa-satwa khas Ciliwung seperti kura-kura, bulus, mulai ada lagi. Dulu banyak sampah, tercemar, dia tidak mau keluar," ujar Isnawa.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya