Gerindra: Kemenangan Kotak Kosong di Pilkada Simbol Perlawanan Rakyat

Kemenangan kota kosong melawan pasangan calon Munafri Arifuddin dan Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) di Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Makassar di Pilkada Serentak 2018

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2018, 12:23 WIB
Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Ferry Juliantono dan anggota DPR Fraksi Gerindra asal daerah pemilihan Banyumas-Cilacap, Novita Wijayanti. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerinda Ferry Juliantono menyoroti kemenangan kota kosong melawan pasangan calon Munafri Arifuddin dan Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) di Pemilihan Wali Kota Makassar di Pilkada Serentak 2018. Menurutnya kemenangan tersebut bukti perlawanan dari rakyat.

"Kotak kosong ini gambaran tentang perlawanan rakyat," kata Ferry di Jakarta.

Ferry mengungkapkan, kemungkinan alasan dari kekalahan Appi-Cicu. Kata dia, bisa saja karena faktor kedekatan pasangan calon dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

"Karena yang dilawan ialah calon yang punya kedekatan pak JK. Bahkan katanya menantunya Pak Aksa Mahmud itu," ungkap dia.

"Jadi ini bukan domainnya Bawaslu, tapi terdapat kemungkinan adanya, di situ mungkin saja bisa terjadi penggunaan kekuasaan atau instrumen birokrasi atau apapun. Itu ternyata menang," ucapnya.


Tunggu Hasil KPU

Ilustrasi Pilkada serentak. (Ilustrasi: Liputan6.com)

Sebelumnya, pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) hampir dipastikan kalah dari kotak kosong dalam pemilihan walikota Makassar.

Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Soemarsono membenarkan hal tersebut namun, harus tetap menunggu hasil resmi KPU.

"Iya benar (kotak kosong unggul). Makassar saya kira hampir dipastikan kolom kosong menang. Cuma angka pastinya harus masih nunggu KPU. Di atas 50 persen, ini atas dasar hitung cepat," ucap Soemarsono, saat dikonfirmasi, Rabu, 27 Juni 2018.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya