Indonesia Beri Bantuan Rp 28,5 Miliar untuk Program Penguatan Kapasitas di Palestina

Menlu Retno Marsudi melangsungkan pertemuan secara terpisah dengan Commissioner General UNRWA, Pierre Krähenbühl dan Menlu Palestina, Riad Maliki.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Jul 2018, 10:05 WIB
Menlu Retno Marsudi melangsungkan pertemuan secara terpisah dengan Commissioner General UNRWA, Pierre Krähenbühl dan Menlu Palestina, Riad Maliki (Kemlu.go.id)

Liputan6.com, Bangkok - Indonesia kembali teguhkan komitmen untuk terus membantu perjuangan rakyat Palestina, melalui pemberian capacity building.

Pemerintah Indonesia memberikan komitmen bantuan senilai US$ 2 Juta atau setara dengan Rp 28,5 miliar untuk program capacity building, sesuai dengan kebutuhan rakyat Palestina, antara lain pertanian, kewirausahawan, pemberdayaan perempuan, teknologi informasi dan komunikasi, tata pemerintahan dan pendidikan.

Dikutip dari laman Kemlu.go.id, Minggu (1/7/2018), komitmen Indonesia tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam pertemuan Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) III di Bangkok, Thailand, 27 Juni 2018.

Bantuan US$ 2 Juta tersebut akan disalurkan baik dalam kerangka Three-year Work Plan (2019-2021) CEAPAD, yang merupakan salah satu hasil pertemuan CEAPAD III ataupun modalitas lainnya.

Program tiga tahun CEAPAD secara khusus memuat usulan program peningkatan kapasitas sesuai dengan kebutuhan Palestina dan sumber daya dan kapasitas yang dimiliki oleh negara-negara peserta CEAPAD.

Bantuan tersebut merupakan kelanjutan bantuan capacity building yang terus diberikan oleh Indonesia kepada rakyat Palestina. Sejauh ini, Indonesia telah memberikan 169 program capacity building, melibatkan hampir 2.000 orang Palestina.

Saat ini, Indonesia sedang mempersiapkan bantuan tambahan berupa obat-obatan dan desalinasi air di Gaza.

Selain kerja sama penguatan kapasitas, dalam pertemuan CEAPAD III, Menlu Retno juga menekankan perlunya komunitas internasional untuk memberikan insentif kepada sektor bisnis.

"Insentif ini akan mendorong pembentukan lingkungan untuk pertumbuhan ekonomi Palestina yang mandiri" tegasnya. Indonesia telah menginisiasi pemberlakukan tarif 0 persen bagi beberapa produk Palestina pada 2018.

Sebelum Pertemuan CEAPAD dimulai, pada tanggal 26 Juni, Menlu RI telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Palestina.

"Pemerintah bersama rakyat Indonesia akan terus berjuang hingga rakyat Palestina memperoleh kemerdekaannya," sebut Menlu RI pada saat pertemuan dengan Menlu Palestina, Riad Maliki.

Menteri Luar Negeri Palestina, Riad Maliki menyampaikan penghargaan dan apresiasi rakyat Palestina terhadap komitmen Indonesia yang tidak pernah surut terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Dalam pertemuan tersebut, Kedua Menlu membahas situasi terakhir di Gaza dan menjajaki opsi terbaik yang mungkin dilakukan untuk mendorong kembali proses perundingan damai Palestina-Israel ke depan.

"Negara-negara di luar Kawasan khususnya negara mayoritas Muslim harus dilibatkan dalam mendorong proses perdamaian Palestina-Israel," tegas Menlu Palestina.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


UNRWA untuk pengungsi Palestina

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat mengikuti proses pemungutan suara pemilihan Anggota Tidak Tetap DK PBB di New York (8/6). Indonesia meraih 144 suara dalam pemungutan suara tersebut. (AFP/Don Emmert)

Selain bertemu dengan Menlu Palestina, Menlu RI juga bertemu dengan Commissioner General United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), Pierre Krähenbühl.

Menlu Retno dan Commissioner General membahas mengenai langkah dan rencana ke depan UNRWA sehubungan krisis finansial yang dihadapi. Indonesia hargai peran UNRWA untuk pengungsi Palestina yang berjumlah lebih dari 5.3 juta.

Menlu Retno tegaskan komitmen Indonesia untuk membantu UNRWA. "Kontribusi Indonesia telah ditingkatkan untuk UNRWA," pungkas Retno.

Komisaris Jenderal UNRWA sangat menghargai peran dan kontribusi yg terus diberikan Indonesia untuk Palestina.

CEAPAD adalah forum yang dibentuk sejak tahun 2013 sebagai wadah bagi negara-negara Asia Timur untuk membantu peningkatan kapasitas Palestina. Indonesia telah menjadi tuan rumah CEAPAD II di Jakarta, tahun 2014 dan tuan rumah dan ketua pertemuan CEAPAD tingkat pejabat tinggi di Jakarta tanggal 31 Mei 2018 sebagai persiapan pertemuan CEAPAD III.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya