Liputan6.com, Jakarta - Sebagai partai besar, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menjadi pemenang dalam pemilu nasional tahun depan. Politikus Partai Golkar Djoko Prihatin mengatakan partainya menyiapkan tiga strategi pasca-Pilkada dalam menghadapi pemilu 2019 ke depan.
"Yang pertama adalah mengambil suara milenial. Kedua pemilih lama kita kuatkan lagi. Dan, ketiga program Golkar untuk rakyat saat ini akan kita terus kembangkan,” tuturnya dalam diskusi @KomunitasTentangGolkar dengan topik ‘Peta Politik Paska Pilkada’, di Malang, Jawa Timur, Sabtu, 30 Juni 2018.
Advertisement
Lanjut Djoko, berdasarkan strategi nasional arahan Ketua Umum Airlangga Hartarto, pihaknya dan kader Golkar di daerah menguatkan simpul serta sayap yang mampu memperkuat basis akar rumput.
"Simpul relawan sekarang sudah dirapatkan. Ke depannya menguatkan simpul-simpul untuk menguatkan dukungan terhadap kemungkinan pasangan Jokowi dan Airlangga Hartarto. Dan, kami yakin kepemimpinan Airlangga bisa memuluskan kemenangan di 2019 nanti," ujar Bendahara Umum DPD Partai Golkar itu.
Sementara itu, staf pengajar FISIP Universitas Brawijaya yang juga Direktur Lembaga Riset Politik Adiwangsa, Mahatva Yoga, melihat Airlangga mempunyai kelebihan dibanding tokoh lainnya yang selama ini digadang menjadi cawapres Jokowi.
Kemampuan Lobi Politik
Menurut dia, Airlangga mempunyai kemampuan memperkuat dukungan elite terhadap Presiden Jokowi.
"Lobi-lobi politik yang dilakukan Airlangga mampu merekatkan keharmonisan Golkar dengan partai koalisi lainnya. Sebut saja, PDI Perjuangan. Dengan hadirnya Airlangga di kabinetnya Jokowi, itu juga menguatkan Golkar di atas angin. Serta menaikkan suara Jokowi juga,” tambah Yoga.
Sementara itu pengamat media, Kurniawan Muhammad melihat sejak Golkar dipegang oleh Airlangga Hartarto, banyak paslon yang ikut serta dalam Pilkada 2018, khususnya di daerah basis-basis di Jawa, mampu unggul dibandingkan paslon partai lainnya.
“Paslon yang didukung Golkar di Jawa yang paling banyak menang. Golkar sebagai partai itu institusinya kuat. Selain itu adalah kalkulasi yang cermat. Itu atas arahan dari Airlangga,” jelasnya.
Advertisement