Liputan6.com, Jakarta Prancis berhasil menaklukkan salah satu raksasa dunia, Argentina. Tim asuhan Didier Deschamps ini, sukses meraih kemenangan 4-3 di babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Dalam pertandingan yang sangat dramatis dan menarik itu, Prancis unggul lebih dulu melalui penalti Antoine Griezmann.
Baca Juga
Advertisement
Argentina bisa membalik situasi lewat gol Angel Di Maria dan Gabriel Mercado. Tapi, gol Benjamin Pavard serta dua gol Kylian Mbappe memastikan Prancis yang melaju ke perempat final, meski Sergio Aguero mampu mencetak gol pada injury time.
Bagi Pavard, bek kanan muda Prancis, gol itu terasa sangat istimewa. Selain diciptakan dengan indah, gol itu juga menjadi yang pertama Pavard bagi Les Bleus.
Masih Emosional
Tiga bulan lalu, Pavard merupakan pemain yang belum banyak dikenal oleh publik sepakbola dunia. Mungkin hanya pecinta Bundesliga saja yang tahu dengan kemampuan eks bek Lille yang bermain bagi Stuttgart ini. Pavard sendiri mengaku masih emosional dengan golnya itu.
Wajar saja, gol Pavard memang luar biasa indah. Mendapatkan umpan dari sisi kiri, Pavard melepas tembakan first time dengan sisi luar kaki kanannya. Bola melintir dan berbelok masuk ke pojok atas gawang Armani.
"Dalam Bahasa Jerman, kami menyebutnya sebagai Tor. Bisa mencetak gol seperti itu... saya masih tidak bisa mendeskripsikannya. Saya masih merasa emosional," tegas Pavard kepada FIFA.com.
"Bola bergulir mendatangi saya. Saat itu saya bahkan tidak sempat berpikir. Saya cuma ingin bisa menendangnya dan menjaganya agar tidak melambung tinggi. Saya mencoba mengarahkan bola ke arah kedatangannya, seperti yang selalu dikatakan oleh rekan-rekan penyerang saya. Saya tidak memikirkannya, tapi ketika bola masuk, saya merasa sangat bahagia."
Advertisement
Bingung Selebrasi
Di Stuttgart, Pavard lebih banyak dimainkan sebagai bek tengah tetapi di Prancis ia menempati posisi bek kanan. Wajar saja jika Pavard tak banyak mencetak gol serta tidak memiliki persiapan khusus untuk melakukan selebrasi.
"Setelah mencetak gol, insting pertama saya adalah langsung berlari menuju bench. Bagi saya, yang menang dalam laga tadi adalah seluruh tim dan juga para staf pelatih. Saya meluncur dengan lutut saya dan kemudian semua orang mengerumuni. Saya tak biasa mencetak gol, jadi saya tidak punya selebrasi tertentu."
Tapi Pavard juga sempat kedapatan membuat tanda hati dengan tangannya. Ia mengaku bentuk hati itu adalah ekspresi cintanya kepada keluarga dan kekasihnya.
"Ya memang benar saya melakukannya. Itu untuk kekasih saya yang ada di bangku penonton. Lalu saya juga menelepon orangtua saya karena jika mereka tidak menempuh semuanya yang sudah mereka lalui, saya tidak akan berada di sini. Mereka lah yang mengajari saya untuk memiliki determinasi positif, untuk memberikan segalanya, terutama ayah saya."
"Mereka sudah lama mendukung saya, jadi gol tadi juga hadiah untuk mereka."
Sumber: bola.net