Rights Issue, Bank Bukopin Targetkan Rasio Kecukupan Modal 14 Persen

Pemegang saham PT Bank Bukopin Tbk, yaitu PT Bosowa Corporindo tidak eksekusi haknya dalam pelaksanaan rights issue.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jul 2018, 10:00 WIB
Nasabah melakukan transaksi di Bank Bukopin Syariah, Jakarta, Selasa (30/1). Data OJK yang terekam sampai Oktober 2017 mencatat, pertumbuhan aset perbankan syariah mencapai 19,79% secara tahunan menjadi Rp 395,89 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menargetkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) dapat meningkat usai pelaksanaan penawaran umum terbatas (PUT) IV atau rights issue. Diharapkan CAR mencapai 14 persen usai seluruh aksi korporasi yang dilakukan.

Perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif terkait rencana rights issue dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Jumat 29 Juni 2018. Usai mendapat pernyataan efektif, perseroan akan menawarkan 2,73 miliar saham Kelas B dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang akan ditawarkan melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). 

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk, Eko Rachmansyah Gindo mengatakan, setelah proses rights issue, rasio kecukupan modal Bank Bukopin akan meningkat. 

"Kami bersyukur proses rights issue Bank Bukopin secara umum berjalan sesuai rencana,” ujar dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (2/7/2018).

Rights issue merupakan salah satu aksi korporasi yang telah direncanakan perseroan untuk direalisasikan pada tahun ini. Melalui serangkaian aksi korporasi, di antaranya rights issue, revaluasi aset dan divestasi, Bank Bukopin menargetkan rasio kecukupan modal Perseroan dapat kembali tumbuh hingga mencapai 14 persen. 

Dalam proses PUT IV ini, pemegang saham yang mendapatkan HMETD adalah yang tercatat memiliki saham Bank Bukopin hingga 11 Juli 2018. Kemudian, periode perdagangan saham dilakukan mulai 13 Juli 2018 hingga 25 Juli 2018 dan selanjutnya penjatahan dilakukan pada 27 Juli 2018.

 


Bosowa Tak Eksekusi Haknya dalam Rights Issue

Petugas Bank menghitung uang pecahan Rp100.000 di Bank Bukopin Syariah, Jakarta, Selasa (29/12). Namun kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah menguat tipis 0,003% ke Rp 13.639 per dollar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terkait dengan proses rights issue tersebut, setelah dilakukan proses due diligence, telah disepakati KB Kookmin Bank akan menjadi pembeli siaga (standby buyer) saham Bank Bukopin yang ditawarkan tersebut. 

"Sebagai Pembeli Siaga, KB Kookmin Bank berkomitmen untuk membeli sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham saat ini, sebanyak-banyaknya sebesar 2,56 miliar saham pada harga penawaran Rp 570 per saham," ujar Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk, M Rachmat Kaimuddin. 

Sementara itu, PT Bosowa Corporindo  sebagai Pemegang Saham Pengendali Perseroan telah menyatakan tidak akan melaksanakan haknya dalam PUT IV ini.  

Jika seluruh HMETD dilaksanakan, pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan terdilusi kepemilikan sahamnya sebesar 23,08 persen dari sebelumnya.

Per 31 Maret 2018, saham Bank Bukopin dimiliki oleh Bosowa Corporindo sebanyak 30 persen, Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) sebanyak 18,09 persen, Negara RI 11,43 persen dan selebihnya sebanyak 40,48 persen dikuasai oleh masyarakat.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya