Fokus, Bogor - Jelang pesta olahraga se-Asia atau Asian Games 2018, tim pelatnas paralayang terus menggenjot latihan dan kemampuan untuk mengejar target medali emas. Seluruh atlet diberikan pelatihan fisik hingga teknik dan strategi kemampuan perseorangan untuk mengalahkan lawan.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (2/7/2018), rangkaian latihan dan uji kemampuan timnas paralayang putra dan putri Asian Games 2018 ini digelar di arena laga paralayang di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Advertisement
Di bawah asuhan pelatih Bruce Goldsmith, mantan juara dunia paralayang 2007 asal Inggris, para atlet timnas putra dan putri digenjot dan ditingkatkan kemampuan perseorangannya, mulai dari kelincahan dan kecepatan.
Yang tak kalah penting dan paling utama adalah akurasi dan penguasaan medan untuk berbagai kategori, baik ketepatan mendarat maupun lintas alam.
Rika Wijayanti, pelatih timnas paralayang putri mengaku banyak menimba ilmu dari Bruce Goldsmith. Namun di sisi lain, selain kemampuan individu atlet, faktor cuaca yang selalu berubah-ubah juga menjadi perhatian tim.
"Kesulitan di sini mungkin cuacanya," kata Rika Wijayanti.
Sementara itu, pelatih tim putra Gendon Subandono menyatakan, meski timnas diuntungkan sebagai tuan rumah, bukan berarti mengabaikan tim lawan. Atlet-atlet Thailand, Jepang, China, Korea, dan Nepal tetap harus diwaspadai, terutama untuk nomor ketepatan mendarat dan lintas alam.
"Target kita satu emas, tapi kita berusaha raih sebanyak-banyaknya," ucap Gendon Subandono.
Dari total 10 atlet putra dan delapan atlet putri yang masuk pelatnas, nantinya akan dipilih lima atlet putra dan tiga atlet putri yang akan berlaga di Asian Games. Pemerintah dan juga pengurus akan memberikan bonus bagi atlet yang bisa meraih dan mempersembahkan medali untuk tanah air Indonesia. (Muhammad Gustirha Yunas)