Heboh Pencurian Mobil Pakai Teknik Radio Jamming, Ini Kata Teknisi

Kasus pencurian di mobil dengan modus menggunakan radio jamming kini sedang hangat diperbincangkan.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 02 Jul 2018, 16:46 WIB
Ilustrasi Foto Pencurian dan Pencongkelan Mobil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pencurian di mobil dengan modus menggunakan radio jamming kini sedang hangat diperbincangkan. Beramai-ramai masyarakat menyebarkannya dengan maksud saling memberi informasi.

Menurut Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor, Anjar Rosjadi, meski informasi ini sudah merebak, namun dirinya selaku teknisi Daihatsu tak pernah mendapatkan kabar atau keluhan langsung dari konsumen.

 

"Secara teknologi memang ada radio jamming menggunakan radio jammer untuk mengacak sinyal dan segala macam. Tapi sepertinya itu untuk level maling terlalu canggih. Apalagi kalau dia (pelaku) cuma buat ambil radio atau laptop segala macam," ungkap Anjar kepada Liputan6.com, Senin (2/7/2018).

Anjar sendiri merasa ragu jika radio jamming digunakan pencuri. Sebab untuk sinyal radio sendiri telah diatur pemerintah. Termasuk setiap pabrikan akan membuat sinyal alarm berbeda-beda.

“Saya secara pribadi dan Daihatsu belum mengalami kasus itu, belum pernah dengar langsung soal kasus itu. Kalaupun kunci tidak bisa dibuka itu karena karena baterainya lemah, bukan karena di-jump atau diganggu frekuensinya,” ucapnya.

Kata Anjar, jika menggunakan teknik radio jamming, secara logika yang terganggu bukan hanya satu mobil, melainkan bisa terjadi pada sejumlah mobil di satu lahan parkir.

 


Selanjutnya

Jika memang ada modus tersebut, Anjar menyarankan, sebaiknya pemilik mobil tidak meninggalkan uang atau barang berharga di dalam mobil ketika parkir.

Sebaliknya, jika pergi ke mall, kantor atau tempat lainnya maka barang berharga harus ikut dibawa.

“Jika tidak itu akan mengundang pencurian. Karena mobil bukan tempat penyimpanan barang,” tuturnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya