Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkap salah satu penyebab kekalahannya di hitung cepat Pilkada Jawa Barat. Dedi yang berpasangan dengan Deddy Mizwar berada di posisi nomor ketiga perolehan suara berdasarkan hitung cepat KPU.
Dedi menilai Deddy Mizwar menjadi salah satu faktor penyebabnya. Menurut dia, Deddy selama ini dekat dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra.
Advertisement
"Saya dengan Pak Deddy Mizwar itu dua irisan yang berbeda. Deddy Mizwar itu kan memiliki sejarah yang cukup dekat dengan Partai Keadilan Sejahtera," kata Dedi Mulyadi di DPP Partai Golkar, Jalan Angrek Nelly, Jakarta Barat, Senin (2/7/2018).
Semula, kata Dedi, kedekatan tersebut diprediksi akan membantu untuk mendulang suara dari para pendukung tagar #2019GantiPresiden. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi kenyataan.
Bahkan, di TPS tempat Deddy Mizwar mencoblos, perolehan suara pasangan nomor empat itu jeblok. Padahal, Dedi sudah meminta kepada Deddy agar menetap di Bekasi untuk bisa fokus menggaet suara di wilayah Bekasi dan Bogor.
"Bahkan, saya sudah minta Beliau untuk tidak lagi tinggal di rumahnya di Bandung. Tetapi untuk fokus di Kota Bekasi, di tempat Beliau dan tidak usah ke mana-mana," kata Dedi.
Sarannya Diabaikan
Menurut Dedi, Deddy Mizwar punya konsultan yang menganggap sarannya tidak penting. Deddy Mizwar malah memilih tinggal di Bandung.
"Ini sudah lama, sudah punya analisis. Karena, kan, saya tiap hari keliling di lapangan. Mengerti apa sih yang jadi problem dan apa yang jadi isu di masyarakat," ucap Dedi.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement