Ke Bendungan Paselloreng, Jokowi Tinjau Realisasi Proyek Strategis Nasional

Bendungan Paselloreng mulai dibangun sejak 23 Juni 2015 tersebut progres pembangunannya sampai hari ini sudah 73,29 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Jul 2018, 11:00 WIB
Bendungan Paselloreng yang menjadi salah satu dari tiga bendungan di Sulawesi Selatan yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan meninjau pembangunan Bendungan Paselloreng di Sulawesi Selatan pada Selasa ini. Bendungan Paselloreng menjadi salah satu dari tiga bendungan di Sulawesi Selatan selain Karalloe dan Pamukkulu yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional.

Rencananya, Jokowi akan tiba di lokasi pada pukul 10 WITA, atau 11.00 WIB. Dalam kesempatan itu, beliau didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Menurut data teknis yang diterima dari Kementerian PUPR, bendungan ini didesain dengan daya tampung maksimal sebesar 138 juta m3, serta luas genangan 169 kilometer (km) persegi.

Adapun Bendungan Paselloreng yang berlokasi di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ini jika sudah selesai nanti akan memiliki beberapa manfaat. Di antaranya, sebagai daerah irigasi yang mampu memberikan suplai air ke area persawahan seluas 7 ribu hektare (ha).

Selain itu, bendungan akan menyediakan air baku untuk empat kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 305 liter air per detik dan mampu mengendalikan banjir dari Sungai Gilireng. Tidak hanya itu, kawasan ini juga akan dijadikan sebagai tempat pengembangan perikanan air tawar, daerah wisata, serta memiliki potensi listrik sebesar 0,8 MW.

Pembangunan sendiri dikerjakan oleh PT Hutama Karya dan PT Bumi Karsa secara Kerjasama Operasional (KSO), dengan nilai kontrak Rp 736 miliar.

Bendungan yang mulai dibangun sejak 23 Juni 2015 tersebut progres pembangunannya sampai hari ini sudah 73,29 persen. Dari sekitar 1.949,88 ha luas lahan yang dibutuhkan, 36,87 persen di antaranya atau sebesar 681,98 ha sudah dibebaskan. Itu turut memicu percepatan penyelesaian proyek menjadi empat bulan dari awal kontrak pada Juli 2019, menjadi akhir Februari 2019.


Intip Progres Pembangunan 3 Bendungan Baru di Sulsel

Bendung Sei Padang (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan tiga bendungan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), yakni Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Karalloe di Kabupaten Gowa, dan bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar.

Pembangunan ketiga bendungan itu diharapkan akan meningkatkan tampungan air sebesar 261,23 juta meter kubik (m3). Salah satu tujuannya untuk meningkatkan suplai air irigasi di Sulsel yang dikenal sebagai salah satu sentra pangan nasional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono optimistis, penyelesaian ketiga bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) akan selesai tepat waktu.

"Bendungan Paselloreng ditargetkan rampung Desember 2018," kata dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Sementara untuk Bendungan Karalloe, sambung Basuki, konstruksinya sudah dimulai lebih dulu, namun sempat mengalami masalah pengadaan lahan. Namun saat ini bisa diselesaikan, dan diharapkan progres konstruksi tidak mengalami kendala lagi.

"Untuk Bendungan Pamukkulu sudah mulai konstruksi akhir 2017, yakni pembangunan jalan akses dan penyiapan lahan kerja," dia menambahkan. 

Terkait biaya pembebasan lahan, ketiga bendungan tersebut menggunakan mekanisme dana talangan. Melalui mekanisme tersebut, kontraktor dapat membayar lahan yang telah siap dibebaskan dan akan diganti pembayarannya oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya