Menkominfo Pastikan Kesiapan Sistem TI untuk Asian Games

Usai meninjau venue Asian Games 2018, Menkominfo Rudiantara memastikan kesiapan sektor TI selama perhelatan berlangsung.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 03 Jul 2018, 12:30 WIB
Komplek JSC Palembang yang akan jadi tempat perhelatan Asian Games 2018 (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut gelaran Asian Games 2018, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mulai meninjau kesiapan sejumlah venue, terutama dari segi teknologi informasi.

Menkominfo hadir mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Pada 29 Juni 2018, rombongan meninjau venue BMX yang ada di Pulo Mas, Jakarta Timur. Lalu dilanjutkan ke venue hoki dan tenis luar ruangan di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan.

Rudiantara menuturkan pihaknya sudah melakukan beberapa uji coba untuk memastikan sistem yang dipakai. Untuk Asian Games 2018 ini, telah dilakukan sejumlah perbaikan berdasarkan hasil evaluasi tim.

"Fiturnya sudah, user, aset, dan tes sudah, mudah-mudahan tidak ada masalah," tuturnya seperti dikutip dari situs resmi Kemkominfo, Selasa (3/7/2018).

Sebelumnya, Kemkominfo juga sudah menyiapkan sejumlah hal penting untuk menunjang pelaksanaan Asian Games 2018. Persiapan itu termasuk sistem tiket online, registrasi, termasuk penayangan hasil pertandingan.

Antisipasi celah keamanan yang berpotensi menjadi target serangan juga disiapkan Kemkominfo. Hal ini dilakukan untuk menghindari peretasan yang terjadi saat pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.

Bersamaan dengan gelaran Asian Games 2018, dilakukan pula uji coba jaringan 5G. Harapannya, masyarakat dapat mencoba jaringan super cepat itu di sekitar venue Asian Games.


INASGOC Gandeng Kemkominfo Amankan Asian Games 2018 dari Hacker

Ketua Inasgoc, Erick Thohir memberi keterangan saat perkenalan dengan beberapa produk UMKM berlisensi Asian Games 2018 di Jakarta, Rabu (30/5). Beberapa produk berlisensi Asian Games 2018 mulai diperkenalkan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) alias Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 menegaskan akan berusaha semaksimal mungkin mengantisipasi serangan siber (ancaman hacker) saat ajang bergengsi ini berlangsung.

Pasalnya, Indonesia sendiri dinyatakan sebagai satu dari 10 negara yang rawan serangan siber.

"Kami tidak ingin ada kejadian upacara pembukaan terlambat sampai satu jam sebagaimana terjadi pada pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan," ujar Ketua INASGOC Erick Thohir mengutip informasi dari situs web Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Maka itu, pihaknya menyatakan telah bekerja sama dengan Kemkominfo, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepolisian RI dan TNI. Tujuannya untuk mencegah serangan siber yang suatu waktu bisa terjadi.

"Kami akan dibantu tim dari Kemkominfo yang berjumlah 30 orang berikut para ahli sibernya. Badan siber juga akan membentuk tim bayangan yang bukan berada di bawah tim kami," ujar Erick.

Meskipun INASGOC sudah mempunyai pusat kendali operasi yang bertugas mengawasi seluruh jaringan terkait penyelenggaraan Asian Games 2018, Erick mengaku masih butuh dukungan dari lembaga-lembaga dan kementerian untuk mencegah serangan siber itu.

Sebelumnya, Direktur IT dan Telekomunikasi INASGOC Edy Prabowo mengklaim telah menyiapkan sistem cadangan jika ada serangan terhadap pusat kendali operasi mereka.

Edy mengatakan pusat kendali operasi INASGOC akan mengeluarkan sinyal jika terdapat serangan siber terhadap jaringan Internet mereka.

"Kami sudah menggelar audit teknologi informasi dari Dewan Olimpiade Asia," tutur Edy.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya