Liputan6.com, Jakarta - Menyiapkan diri sebelum wawancara kerja adalah hal biasa. Yang perlu diperhatikan juga adalah menyiapkan diri sebelum wawancara kerja berakhir.
Perlu diingat, memberi kesan penutup yang baik tidak hanya penting bila wawancara berjalan lancar saja. Seandainya proses wawancara tidak berjalan sesuai harapan, ada baiknya kamu tetap melakukan sesuatu yang berkesan baik di hati pewawancara sebelum keluar ruangan.
Baca Juga
Advertisement
Meninggalkan kesan saat wawancara berakhir juga adalah bagian dari upaya agar pewawancara tidak langsung melupakan kita, apalagi jika ada banyak pesaing kerja.
Dirangkum dari Chicago Tribune, berikut tujuh tips yang bisa kamu ikuti agar tercipta kesan baik dan profesional dengan pewawancara sebelum sesi wawancara kerja berakhir:
1. Melangkah Keluar dengan Percaya Diri
Ucapkan terima kasih dan kata-kata penutup dengan tegas dan antusias. Usahakan tetap bersikap demikian walaupun pewawancara sendiri kurang antusias. Dengan cara ini, kamu bisa saja menularkan semangatmu ke pewawancara.
Jangan lupa untuk berdirik tegak dan menjabat tangan. Meskipun proses wawancara tidak sesuai harapan, sikap harus tetap positif dan beretika.
2. Berikan Ide Tambahan
Sebelum selesai wawancara, coba tinggalkan hasil kinerja kamu sebelumnya, seperti hasil karya tulisan, ilustrasi, atau kampanye media sosial. Tapi usahakan jangan terlalu banyak dan membuat repot pewawancara, tinggalkan secukupnya saja.
Selain meninggalkan hasil kinerja sebelumnya, berikan juga sedikit contoh dari ide dan potensi yang dapat kamu berikan. Ini bertujuan agar pihak perusahaan memahami kontribusi yang bisa kamu berikan apabila diterima. Sekali lagi, cukup berikan secukupnya saja.
Tulis Testimonial dan Prestasi
3. Tawarkan Testimonial
Apabila pewawancara lupa menanyakan tentang referensi atau testimonial, cobalah tawarkan langsung padanya. Berikan rekomendasi dari jaringan terpenting yang kamu miliki.
Coba print rekomendasi yang kamu dapatkan di secarik kertas. Tidak perlu bertele-tele, cukup tulis namanya, jabatan, serta perusahaan dari pemberi rekomendasi.
4. Tulis Prestasi
Bila perlu, tulis juga secara ringkas dan jelas perihal prestasi-prestasi yang kamu miliki dengan lengkap.
Tulis penghargaan dan prestasi relevan yang kamu raih walaupun mungkin tidak terlalu terkenal. Pasalnya, banyak penghargaan bisa menjadi nilai tambah yang menandakan bahwa kamu orang yang punya pengalaman sehingga menarik hati si pewawancara.
5. Jangan Memohon
Pertahankan sikap profesional sebaik mungkin. Memohon-mohon dengan mengatakan "Saya benar-benar ingin pekerjaan ini," atau "Saya sungguh butuh pekerjaan ini" dapat terkesan putus asa, bahkan menyedihkan.
Selain itu, belum tentu pihak perusahaan tertarik dengan kisah-kisah sedih kamu, justru sebaliknya mungkin berlaku, bahwa perusahaan lebih suka orang yang tegas.
Advertisement
Perhatikan Barang Bawaan
6. Jangan Membanding-bandingkan
Jangan bertanya tentang wawancara kandidat lain. Jangan pula bertanya tentang kemungkigkan dirimu akan dipekerjakan. Sebab, si pewawancara merasa tidak nyaman, dan hal demikian bukanlah hal yang baik.
7. Perhatikan Barang-barang
Perhatikan kembali barang-barang yang kamu bawa ke ruang wawancara. Jika barang tertinggal, maka akan agak memalukan bila harus kembali lagi ke ruang wawancara, apalagi jika sedang ada kandidat lain di dalam ruangan.
Cek lagi barang-barang seperti buku catatan, jaket, bahkan kertas yang dipakai untuk coret-coret. Jangan sampai kertas dengan tulisan pribadi malah terbengkalai.