Citilink Batalkan Seluruh Penerbangan ke Banyuwangi Akibat Erupsi Gunung Agung

Seluruh penerbangan Citilink Indonesia dengan rute menuju Banyuwangi terpaksa dibatalkan dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan akibat meletusnya Gunung Agung.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Jul 2018, 13:45 WIB
Salah satu pesawat milik maskapai Citilink terparkir di areal Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Selasa (28/11). (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Jakarta Maskapai Citilink Indonesia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Banyuwangi menyusul keluarnya Notam (Notice to Airmen) nomor C7024/18 terkait penutupan Bandara Banyuwangi hingga pukul 15.00 wib, akibat sebaran abu vulkanik Gunung Agung Bali sejak Selasa Pagi.

“Berdasarkan Notam no. C7024/18, Citilink Indonesia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Banyuwangi terkait sebaran abu vulkanik yang menutupi ruang udara Bandara Banyuwangi, sehingga dapat membahayakan operasional penerbangan,” kata Vice President Corporate Secretary and CSR Citilink Indonesia Ranty Astari Rachman di Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Dikatakan jika seluruh penerbangan Citilink Indonesia dengan rute menuju Banyuwangi terpaksa dibatalkan dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.

Hingga saat ini, Citilink Indonesia masih terus berkordinasi secara ketat dengan seluruh stake holders penerbangan dari bandara Banyuwangi untuk memantau kondisi di lapangan. Citilink Indonesia masih terus memantau perkembangan terkini di lapangan serta berkordinasi secara intensif dengan instansi terkait di Bandara Banyuwangi.

Pembatalan dua penerbangan tersebut terhitung mulai Selasa 3 Juli 2018, dan akan kembali beroperasi setelah dinyatakan aman oleh regulator atau dicabutnya notam tersebut.


Gunung Agung Erupsi Lagi, Tingkat Hunian Kamar Hotel di Bali Masih Tinggi

Waspada Penyakit Pernapasan Akibat Erupsi Gunung Agung (Firdia Lisnawati/Liputan6.com)

Erupsi Gunung Agung belum berpengaruh terhadap tingkat hunian (okupansi) kamar hotel di Bali. Hingga saat ini, rata-rata okupansi hotel di Pulau Dewata berada di kisaran 85 persen.

Ketua Bali Hotel Association (BHA), Gede Ricky Putra mengatakan, hingga saat ini bisnis hotel di Bali masih berjalan normal meski ada aktivitas vulkanik Gunung Agung.

"Sampai saat ini semuanya berjalan baik dan lancar," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Menurut dia, tingkat okupansi hotel di Bali juga masih terhitung tinggi, yaitu berada di kisaran 83 persen-85 persen. Hal ini membuktikan jika erupsi tidak mengganggu sektor pariwisata di Bali.

"Okupansi hotel masih rata-rata bagus, berkisar 83 persen sampai 85 persen," kata dia.

Meski demikian, lanjut Ricky, ada sejumlah permintaan dari tamu hotel untuk menjadwalkan ulang kunjungan ke Bali akibat adanya erupsi ini. Namun hal tersebut dinilai sebagai suatu hal yang wajar.‎

"Ada momen rescheduling tamu saja, baik saat pemberangkatan maupun kedatangan dan dampaknya sangat-sangat sedikit," lanjut dia.

Ricky berharap peristiwa alam ini tidak sampai berdampak besar terhadap bisnis perhotelan dan pariwisata di Bali. ‎"Semoga selanjutnya baik-baik saja. Tim mitigasi saat terjadi penutupan bandara (I Gusti Ngurah Rai) beberapa jam pada Jumat kemarin (29 Juni 2018) berjalan dengan baik dan mendapat apresiasi dari tamu-tamu baik domestik maupun mancanegara," tandas dia.

Tonton Video Menarik Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya