Merah Putih bagi Keluarga Polisi Korban Serangan Kelompok Separatis Papua

Dua polisi yang dinyatakan hilang akibat serangan KKSB usai mengamankan pemungutan suara Pilkada Papua sudah ditemukan. Korban terakhir akan dievakuasi ke Jayapura hari ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2018, 15:31 WIB
Jenazah Brigpol Shinton saat dievakuasi. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jayapura - Kapolda Papua Irjen Boy Rafli, Selasa, 3 Juli 2018, memimpin upacara pemakaman Bripka Sinton Kbarek, anggota Polres Puncak Jaya yang tewas ditembak kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Jayapura.

Pemakaman yang dilakukan secara militer itu diiringi isak tangis istri almarhum Petronela Rumaropen bersama sanak keluarga yang berlangsung di pemakaman umum kawasan Abe Pantai, Kota Jayapura.

Seusai pemakaman almarhum yang naik pangkat menjadi Bripka itu, Kapolda Papua menyerahkan bendera Merah Putih yang sebelumnya menyelimuti peti jenazah Bripka Kbarek kepada ayahanda Kbarek yang didampingi istri dan anak almarhum.

Kapolda Papua dalam kesempatan itu, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.

"Almarhum merupakan bhayangkara sejati yang mengemban tugas penuh semangat dan menjadi contoh bagi kita semua. Kita semua kehilangan anak bangsa yang selalu memegang teguh kesetiaan kepada NKRI," kata Boy, dilansir Antara.

Jenazah Bripka Kbarek ditemukan Minggu, 1 Juli 2018, di sekitar Kali Douw, Kabupaten Tolikara. Ia diserang KKSB dengan berondongan peluru pada Rabu, 27 Juni 2018, saat sedang menumpang perahu motor bersama sembilan anggota Polres Puncak Jaya dan Kepala Distrik Torere, Obaja Froare, saat menuju Torere.

Mereka baru saja menyelesaikan proses pemungutan suara untuk Pilkada Papua 2018. Sebelumnya, mereka sempat ditawari sayuran oleh warga yang ternyata anggota KKSB.

Akibatnya, Kepala Distrik Froare tewas dan dua anggota kepolisian sempat dilaporkan hilang. Sementara, tujuh lainnya selamat.

 

 


Jenazah Ipda Jesayas Nusi

Brigadir Pol Shinton Kbarek menjadi korban pengadangan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Distrik Torere, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, usai mengamankan Pilkada serentak 2018. (KabarPapua.co/Liza Indriyani)

Penembakan itu tidak hanya menewaskan Bripka Kbarek, tetapi juga Ipda Jesayas Nusi. Jenazahnya sampai di Dabra, Kabupaten Mamberamo Raya, sekitar pukul 17.30 WIT, kemarin.

Kapolres Puncak Jaya AKBP Indra Napitupulu, Selasa malam, mengatakan jenazah korban ditemukan masyarakat yang membantu Tim SAR yang mencari di sekitar Kali Douw. Jenazah lalu dibawa ke Dabra yang ditempuh sekitar tujuh jam perjalanan dengan menggunakan perahu motor.

"Jenazah saat ini berada di Puskesmas Dabra dan dijadwalkan Rabu (4/7/2018) dievakuasi ke Jayapura," kata AKBP Napitupulu.

Sementara itu, anak korban, Bripda Leary Nusi, secara terpisah mengaku tidak mendapat firasat apa-apa sebelum kepergian ayahandanya yang bertugas di Polres Puncak Jaya.

"Tidak ada firasat apa pun sebelum kepergian ayah," kata Bripda Leary, anak Nusi yang bertugas di Dokkes Polda Papua, seraya mengatakan keluarga mendapat informasi tentang ditemukannya jenazah ayahnya sekitar pukul 12.00 WIT.

Ipda Jesayas Nusi meninggalkan satu istri dan empat orang anak. Bripda Leary merupakan anak pertama.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya