Guardiola Hancurkan Karier Yaya Toure

Karier Yaya Toure di City terpuruk setelah kedatangan Pep Guardiola.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2018, 12:39 WIB
Yaya Toure (AFP/Oli Paul Ellis)

Liputan6.com, Manchester - Sebuah tudingan keras dilontarkan mantan bek Pantai Gading, Emmanuel Eboue, kepada Manajer Manchester City, Pep Guardiola. Eboue menilai Pep sudah menghancurkan karier sahabatnya, Yaya Toure.

Dalam delapan tahun terakhir, Yaya Toure bisa dikatakan menjadi sosok yang penting bagi Manchester City. Ia menjadi bagian penting dari revolusi The Citizens sehingga mereka memenangkan 3 trofi Liga Inggris dalam delapan tahu terakhir.

Namun semenjak Josep Guardiola menjabat jadi manajer City, posisi Yaya Toure semakin tersingkir. Ia lebih banyak menjadi pemain cadangan dalam dua tahun terakhir sebelum ia dilepas secara cuma-cuma di musim panas ini.

Perlakuan Guardiola itu dinilai Eboue sebagai langkah untuk membunuh karir Toure. "Sebagai seorang pemain, memang ada saatnya ketika anda tidak bisa bekerja dengan pelatih anda dan demi masa depan anda, maka anda harus pergi," ujar Eboue kepada ESPN.

Eboue sendiri mengklaim bahwa Guardiola sudah menimbun rasa benci pada Toure sejak lama. "Saya rasa sudah jelas bahwa Pep Guardiola tidak menyukai saudara saya, Yaya semenjak mereka berdua masih di Barcelona."

"Saya rasa apa yang dilakukan Yaya sudah benar untuk beralih dari teritori Guardiola, karena apa yang dia lakukan adalah membunuh karir saudara saya."

 


Opsi Terbaik

Eboue percaya bahwa pergi dari Manchester City meurpakan keputusan yang tepat diambil oleh Yaya Toure pada musim panas ini.

"Terkadang uang bukan menjadi persoalan di balik kepindahan seorang pemain. Ketika hubungan anda dengan manajer anda tidak baik dan ketika semuanya sudah tidak bisa diperbaiki lebih baik memang pindah."

"Musim lalu Yaya mendapatkan musim yang mengerikan. Dia tidak mendapatkan jam bermain yang layak dan bagi pesepakbola profesional, itu benar-benar tidak baik." tandasnya.

Sebelumnya Yaya Toure menuduh Pep Guardioal sebagai pelatih Rasis yang membenci pemain-pemain dari Afrika.

Sumber: bola.net

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya