Liputan6.com, Jakarta - KPK menangkap Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dalam operasi tangkap tangan, Selasa (3 Juli 2018). Ia diduga main mata dalam urusan dana daerah.
"Sejauh ini info yang bisa diberikan, dugaan pemberian atau dugaan transaksi terkait proses penganggaran. Jadi, proses penganggaran antara hubungan provinsi dan kabupaten," ujar juru bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018) dini hari.
Advertisement
Pria kelahiran 2 Agustus 1960 itu terjerat kasus korupsi di periode kedua kepemimpinannya di Aceh. Irwandi merupakan lulusan kedokteran hewan dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Kemudian, Irwandi melanjutkan studi di College of Veterinary Medicine, Oregon State University, Amerika Serikat.
Tak lama setelah lulus, ia malah banting setir, angkat senjata, dan bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka. Kelompok itu mendapuknya menjadi Staf Khusus Komando Pusat Tentara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 1998-2001.
Nama Irwandi mentereng saat menjadi juru bicara GAM. Keterlibatannya di gerakan itu membuat TNI menangkap Irawandi pada 2003. Ia divonis 9 tahun dalam kasus makar.
Alur hidup pria yang mahir mengemudikan pesawat ini kembali berubah saat Indonesia dan GAM berdamai 2005. Begitu dibebaskan, ia maju di gelanggang Pilkada Aceh 2006.
Bersama pasangannya Muhammad Nazar, Irwandi meraih suara terbanyak dan terpilih menjadi Gubernur Aceh 2007-2012. Ia kembali maju di Pilkada Aceh pada 2012 melalui jalur independen.
Pasalnya, Partai Aceh, yang menaungi aspirasi politik mantan kombatan GAM, mengalihkan dukungan ke Muzakir Manaf dan Zaini Abdullah. Peruntungannya berubah, Irwandi kalah.
Tak Kapok
Seolah tak kapok, ia maju lagi di Pilkada 2017 yang diikuti enam pasangan calon. Sebagian besar kandidat punya rekam jejak seperti Irwandi, pernah memanggul senjata bersama GAM.
Hanya dua orang kandidat yang "bersih" dari keterlibatan dengan GAM. Irwandi Yusuf dan pasangannya Nova Iriansyah meraih suara terbanyak dengan 898.710 suara dari 2,4 juta lebih suara sah pemilihan Gubernur Aceh. Pasangan ini diusung Partai Demokrat, Partai Nasional Aceh, dan sejumlah partai lainnya.
Irwandi-Nova dilantik Mendagri Tjahjo Kumolo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Rabu 5 Juli 2017.
Nyaris setahun kemudian, Irwandi terjerat operasi tangkap tangan KPK, Selasa (3 Juli 2018) malam. Ia digiring ke Mapolda Aceh untuk menjalani pemeriksaan. Bupati Bener Meriah Ahmadi juga dikabarkan ditangkap dalam kasus yang sama.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement