Menteri BUMN Ungkap Upaya Pemerintah Bangun Ekonomi Papua

Upaya lain yang diambil BUMN untuk meningkatkan kehidupan di Papua, adalah dengan mendorong pembangunan menara BTS.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Jul 2018, 14:53 WIB
Menteri BUMN Rini Soermarno. Foto: Liputan6.com/Tommy

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Rini Soermarno mengatakan jika pemerintah melalui BUMN akan berupaya  membangun dan memberi pemerataan ekonomi di berbagai titik di Indonesia. Salah satu fokus di Papua.

Dia mencontohkan, harga sekantong semen di Papua sempat mencapai Rp 2 juta. Ini jauh berbeda dibandingkan di Jakarta misalnya yang hanya di kisaran Rp 60 ribu per sak.

"Di 2016 saja, harga semen di Puncak Jaya sampai Rp 2 juta per sak. Sementara di Jakarta Rp 60 ribu. Alhamdulillah, kami berhasil menurunkannya tanpa subsidi dari pemerintah menjadi Rp 500 ribu per sak," jelas Rini.

Rini mengaku jika harga semen di Papua belum sama dengan di Jakarta. Namun dia optimistis kedepannya harga akan terus membaik.

Upaya lain yang diambil BUMN untuk meningkatkan kehidupan di Papua, adalah dengan mendorong pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) oleh PT Telkom dan Telkomsel. Serta meningkatkan fasilitas fiber optic agar anak-anak Papua bisa menikmati akses internet berkualitas.

Ia turut berharap menara BTS segera mencapai angka 150 ribu. Sekadar informasi, pada Maret lalu Telkomsel membangun 528 menara BTS di desa tanpa sinyal, dan beberapa di antaranya ada di Papua.

Rini pun menekankan pentingnya konektivitas di Indonesia dalam perkembangan ekonomi karena mengingat kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

"Menurut saya mobile phone menjadi berkah bagi Indonesia. Indonesia yang memiliki 17 ribu kepulauan, apabila tak ada mobile phone dan fiber optic tak mungkin kita meningkatkan hubungan finansial," jelasnya.

 


Ketahanan Pangan

Ilustrasi harga pangan. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Selain semen, Rini juga mengaku pihaknya telah memperkuat ketahanan pangan di desa-desa melalui kerja sama dengan Kementerian Desa melalui program Bumdes (Badan Usaha Milik Desa).

"Untuk ketahanan pangan, BUMN juga meningkatkan program digitalisasi pertanian, kami bekerja sama dengan Kemendes melalui program Bumdes. BUMN bersama Bumdes membentuk suatu usaha meningkatkan kesejahteraan petani di desa-desa," papar dia.

Rini juga berusaha agar BUMN dapat turut aktif menjaga harga pangan seperti beras dan minyak bersama Bulog. Kemudian menyelesaikan permasalah dalam sistem logistik.

"Jadi kami lihat BUMN perlu masuk ke sana. Jadi kita kerja sama bersama Bulog serta agen bank agar mereka bisa menjual bahan pokok ke masyarakat (dengan terjangkau)," dia menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya