Liputan6.com, Jakarta - Smartphone sudah menjadi suatu kebutuhan primer pada kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini.
Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, ponsel juga dimanfaatkan sebagai sarana hiburan, serta alat penunjang mobilitas dan aktivitas sehari-hari lewat aplikasi-aplikasi yang membantu. Misalnya aplikasi ride sharing, aplikasi pembayaran listrik, dan mobile banking.
Di Indonesia sendiri, pengguna smartphone bertumbuh dengan pesat. Lembaga riset digital marketing eMarketer melalui laman kominfo.go.id, memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.
Baca Juga
Advertisement
Senada dengan laporan eMarketer, belum lama ini riset dari International Data Corporation (IDC) merilis laporan Quarterly Mobile Phone Tracking dalam periode kuartal IV 2017 maupun secara keseluruhan pada tahun sebelumnya.
Dari laporan tersebut, jumlah pengiriman smartphone pada kuartal IV tahun 2017 mencapai 7,8 juta unit, dengan total pengirimanan tahun berjumlah 30,4 juta unit.
Secara keseluruhan, IDC melaporkan bahwa pasar smartphone di Indonesia mengalami kenaikan tipis 0,1 persen. Lantas, vendor-vendor ponsel pintar apa saja yang menguasai pangsa pasar telepon genggam di Indonesia? Berikut ulasannya, seperti yang dilansir dari Swara Tunaiku.
1. Samsung
Samsung merupakan smartphone terlaris di Indonesia. Merek dari Korea Selatan ini sudah menjamur di Indonesia lebih dari satu dekade. Sejatinya, Samsung merupakan perusahaan elektronik yang bermarkas di Seoul, Korea Selatan.
Namun, dalam riset pasar, IDC mengungkapkan bahwa Samsung menguasai 31,8 persen pangsa pasar ponsel pintar di Indonesia sepanjang 2017. Angka tersebut naik tiga persen dari 2016, yang mencatat 28,8 persen.
Advertisement
2. OPPO
Dalam riset IDC, OPPO menduduki peringkat kedua sebagai merek populer setelah Samsung di Indonesia.
Dalam survei tersebut, OPPO yang juga berasal dari Korea Selatan ini, mengalami kenaikan pangsa pasar sebesar 22,9 persen pada 2017.
Kenaikan yang cukup signifikan pada tahun sebelumnya, di mana OPPO mencatat 16,6 persen saja. Padahal, OPPO baru beberapa tahun saja ada di pasaran Indonesia.
3. Advan
Pada 2017, Advan memiliki nasib baik. Merek asli dari Indonesia ini mampu bersaing dengan brand luar dari luar negeri. Advan berhasil menggeser posisi Asus (turun peringkat satu nomor). Asus meraup market share sebesar 6,5 persen tahun lalu. Turun dari 10,5 persen pada 2016.
Market share Advan sendiri didaya dengan torehan 7,7 persen. Hal ini disebabkan oleh kuatnya jaringan distribusi nasional serta usaha gencar dalam meluncurkan produk yang dilengkapi dengan fitur-fitur baru.
Selain itu, harga yang sangat terjangkau—kisaran USD 200—menjadi salah satu alasan mengapa distribusi vendor lokal ini lebih impresif ketimbang Asus.
Advertisement
4. ASUS
Produk asal Taiwan ini sepertinya sedang kurang beruntung. Penurunan pangsa pasarnya disebabkan oleh produk baru yang menerima review buruk dari publik dibandingkan dengan versi sebelumnya.
Selain itu, meningkatnya harga produk juga menjadi salah satu faktor turunnya performa merek satu ini. Asus kalah bersaing dengan yang lain.
5. Vivo
Vivo semakin memiliki nama di Indonesia. Merek yang bermarkas di Dongguan, Tiongkok ini, mengalahkan saudara kampungnya sendiri, yakni Lenovo.
Vivo berhasil menyingkirkan Lenovo dari posisi nomor 5 dengan meraih pangsa pasar sebesar 6 persen. Keberhasilannya ini berkat usahanya dalam memperluas jaringan promosi melalui kerjasama dengan game mobil popular serta produk kecantikan.
Advertisement