Tanri Abeng: Penunjukan Dirut Pertamina di Tangan Presiden dan Menteri BUMN

Tanri Abeng mengaku hingga saat ini belum mendapatkan informasi tentang pimpinan baru di Pertamina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Jul 2018, 17:34 WIB
logo pertamina

Liputan6.com, Jakarta Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng mengaku belum mengetahui siapa yang akan menjadi Direktur Utama BUMN energi tersebut.

Sampai saat ini, Pertamina masih dipimpin Plt Dirut, yang dipegang oleh Nicke Widyawati yang ditunjuk pada April 2018.

"Itu tergantung menteri dan presidennya," ujar dia usai acara forum kepemimpinan Executive Center for Global Leadership (ECGL) pada Rabu (4/7/2018).

Dia mengaku hingga saat ini belum mendapatkan informasi tentang pimpinan baru di Pertamina.

"Saya tidak tahu. Karena begini, kalau sudah sampai begitu, hanya menteri sendiri yang tahu. Kita tak diberitahu. Dewan komisaris tidak diberi tahu," kata dia.

Adapun pergantian Dirut Pertamina yang saat itu dipegang Elia Massa Manik merupakan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). 

RUPSLB memutuskan pemberhentian dengan hormat Direktur Utama Elia Massa Manik. Selanjutnya, Nicke Widyawati ditunjuk sebagai Plt Direktur Utama, menggantikan Elia Massa Manik.

 


Menteri Rini Sudah Ajukan Nama Calon Dirut Pertamina ke Jokowi

Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7). PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mulai dari Rp500 hingga Rp900 per liter mulai 1 Juli 2018. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebelumnya diketahui telah mengusulkan beberapa nama Calon Direktur Utama (Dirut) definitif atau tetap PT Pertamina (Persero) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden merupakan Ketua Tim Penilai Akhir (TPA).

"Tungggu Presiden, semua sudah dilaporkan Bu Menteri. Jadi, hari ini enggak ada apa-apa," ujar Harry di Kementerian BUMN, Jumat (25/5/2018).

Menurut Harry, sosok Dirut Pertamina harus memiliki integritas yang tinggi dan mempunyai banyak pertimbangan dalam setiap pengambilan kebijakan. Pertamina, saat ini memiliki dua regulator yaitu Kementerian BUMN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Jangan sampai buat kebijakan menaikkan harga, tapi tidak ada pertimbangan dari Dewan Komisaris, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah mencopot Elia Masa Manik dari jabatan Dirut Pertamina (Persero). Saat ini, kepemimpinan sementara (Plt) di Pertamina dijabat oleh Nicke Widyawati.

Rini mengatakan pergantian Dirut tersebut demi terus meningkatkan peran Pertamina kepada masyarakat, terutama dalam menjaga pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih bersubsidi.

"Kalau pemerintah sudah katakan barangnya (Solar, Premium dan LPG) harus tersedia, Pertamina harus melakukan karena Pertamina milik negara, milik bangsa. Maka itu, saya lakukan perubahan. Saya harap Bu Nicke ini bisa lakukan fungsinya dan bagusnya lagi dia perempuan," kata Rini, beberapa waktu lalu. 

Rini mengaku, meski Pertamina memiliki produk-produk BBM nonsubsidi seperti Pertalite dan Pertamax, masih banyak masyarakat yang membutuhkan Premium, Solar, dan LPG. Untuk itu, kestabilan pasokan harus benar-benar dijaga.

"Kita ini mengelola BUMN, salah satu fungsinya untuk kepentingan masyarakat Indonesia," pungkas Rini Soemarno.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya