Liputan6.com, Jakarta - Publik Indonesia dihebohkan dengan kisah seorang perempuan bernama Nining Sunarsih (53), warga Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Dia kembali setelah dilaporkan hilang selama 1,5 tahun.
Kisah Nining bermula 8 Januari 2017 silam. Waktu itu, dia bersama keluarga tengah bertamasya di pantai Citepus, Pelabuhanratu. Namun, tragedi terjadi ketika Nining terseret ombak hingga menghilang.
Advertisement
Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Pajri Assidiq menyebut, pihaknya memang menerima laporan adanya orang yang terseret ombak pada tanggal tersebut.
"Saat itu Ibu Nining mandi bersama adik dan cucuknya di Pelabuhan Ratu, lalu adik dan cucunya ini menepi dan meminta korban untuk menepi. Sementara mereka berhasil menepi, korban terlihat terseret ombak dan hilang," kata Okih kepada Liputan6.com, 2 JUli 2018.
Berdasarkan laporan itu, SAR melakukan pencarian sesuai standar prosedur selama tujuh hari. Namun, tidak membuahkan hasil meski pencarian dilakukan sampai ke tengah lautan.
Tujuh hari setelah penutupan upaya pencarian, polisi setempat mendapatkan laporan ada jenazah mengambang di Pantai Karangpapak, Cisolok, Sukabumi. Jenazah itu ditemukan dalam kondisi tidak utuh.
SAR berasumsi saat itu bahwa jasad yang ditemukan itu adalah jasad Nining. Alasannya, tidak ada laporan orang hilang sejak laporan terakhir hilangnya Nining.
SAR dan keluarga pun membawa jasad tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah Sukabumi untuk dilakukan autopsi dan tes DNA. Namun, Oki mengaku tidak tahu menahu hasil dari tes tersebut karena menyerahkannya kepada pihak kepolisian dan keluarga.
"Akhirnya karena tersimpan lama di rumah sakit, jasad tersebut (yang diduga sebagai Nining) dimakankan di belakang rumah sakit," tutur Okih.
Fakta Nining Masih Hidup
Setelah 1,5 tahun hilang, Nining akhirnya kembali ke pelukan keluarganya. Sang adik Elah (37) mengaku sebagai orang pertama yang menemukan Nining.
"Ketemunya itu sekitar pukul dua belas (24.00 WIB), malam minggu," ujar Elah.
Keluarga Nining sengaja berangkat dari rumah dan tiba di Palabuhanratu, Sabtu malam, 30 Juni 2018. Ada 12 orang keluarga yang berangkat menggunakan angkot milik salah satu kerabat.
Mereka mencari di lokasi ketika Nining hilang tenggelam. Semua anggota keluarga yang ikut pun menyebar. Sementara, Elah sendirian berjalan menyisir ke arah Pantai Citepus Istiqomah, sekitar 500 meter dari titik awal.
Tak berselang lama, Elah menemukan sosok tubuh manusia di pinggiran pantai yang masih terkena deburan ombak. Ia pun menghampirinya.
"Pas dilihat, itu memang kakak saya. Awalnya enggak percaya, terus saya balik lagi ke tempat mobil diparkir, manggil ibu," tutur Elah.
Penyelidikan Polisi
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan, masih minta keterangan sejumlah saksi terkait misteri hilangnya Nining.
"Kami masih meminta keterangan dari sejumlah saksi, khususnya keluarga yang saat itu ikut bersama Nining bertamasya ke Pantai Citepus, mulai terjadinya kecelakaan laut (hilang tenggelam) hingga ditemukan selamat pada Minggu," katanya.
Menurut dia, kasus ini masih misterius karena informasi yang menyebutkan Nining Sunarsih menghilang selama 1,5 tahun akibat tenggelam di Pantai Citepus belum bisa terungkap kebenarannya. Sebab, Nining hingga saat ini masih belum bisa dimintai keterangan karena kondisi kesehatannya masih lemah dan terlihat trauma.
Maka dari itu, pihaknya berkoodinasi dengan jajaran kepolisian tersebut seperti Polsek Cisolok dan juga Basarnas Pos Sukabumi.
"Ada beberapa barang bukti yang kami amankan seperti pakaian Nining. Kami pun meminta foto Nining saat berwisata ke Pantai Citepus dan diharapkan keluarganya masih memilikinya," kata dia menambahkan.
Susatyo menambahkan, tidak bisa menyebutkan Nining hilang tenggelam selama 1,5 tahun, tetapi hilang pada umumnya.
Advertisement
Keterangan Pengurus Panti Sosial
Ketua Yayasan Panti Sosial Rehabilitasi Mental Aura Welas Asih Denny Solang menduga, Nining adalah salah satu pasien yang pernah dirawat di pantinya. Panti sosial yang bergerak di bidang rehabilitasi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Dia menjelaskan, pantinya memiliki program merawat penderita gangguan jiwa yang telantar dan pada 2017 lalu, menjaring ODGJ yang berada di jalan. Saat itu, sedikitnya 6 penderita gangguan jiwa terjaring razia.
Salah satunya, perempuan mirip Nining yang disebut Mrs X 12. Pasien itu terjaring razia di antara Jalan Cisolok dan Jalan Raya Citepus.
"Dia kami ambil dan rawat di panti, yang perempuan diduga mirip Nining," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, 3 Juli 2018.
Ciri fisik Mrs X12 sangat mirip dengan Nining. Khususnya, pada bagian wajah yakni bagian bibir dan rahang.
"Saya memiliki foto Mrs X 12, kemudian disandingkan dengan foto Nining yang didapat dari wartawan. Saya bilang pernah lihat ini orang di panti. Cocok banget," kata dia.
Denny melanjutkan, perbedaannya hanya terdapat pada badan. Nining sedikit lebih kurus dibandingkan dengan saat ditemukan 1,5 tahun lalu.
Hingga saat ini, misteri hilangnya Nining selama 1,5 tahun belum bisa diungkap. Para warganet di media sosial pun turut mengomentari kisah menghilangnya Nining.
Salah satunya, akun Twitter @AndrewAMS_ yang menyebut, kisah kembalinya Nining susah masuk logika. Tidak lupa, pemilik akun itu pun mendoakan agar Nining cepat pulih.
Sementara berbagai media lokal di Sukabumi maupun nasional juga terus memberitakan kisah misterius tersebut.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 53 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta@liputan6.com.