Setelah 22 Tahun Misteri Kematian Tupac Shakur Terungkap, Siapa Pelakunya?

Misteri kematian Tupac Shakur belum terpecahkan hingga kini.

oleh Desika Pemita diperbarui 04 Jul 2018, 20:30 WIB
Tupac Shakur mengalami nasib tragis masih menjadi misteri di Hollywood yang belum terungkap. (AP Files)

Liputan6.com, Los Angeles - Tupac Shakurmeninggal dunia secara tragis, tahun 1996. Rapper yang dianggap memberikan warna berbeda di industri musik dunia itu dijemput ajal sesaat setelah menonton pertandingan Bruce Seldon vs Mike Tyson.

Saat itu diketahui, Tupac Shakur menumpang mobil Knight sebagai arak-arakan di jalanan di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. Saat mobil berhenti karena lampu merah, Tupac Shakur berdiri untuk menyapa wanita lewat sunroof.

Tiba-tiba, sebuah mobil berada di dekatnya, langsung menghujani Tupac Shakur dengan tembakan. Timah panas bersarang di dada kiri, lengan dan paha atas Tupac Shakur. Nyawa Tupac Shakur tak bisa diselamatkan, mengembuskan napas terakhir dalam usia 25 tahun.

Notorious B.I.G sempat diduga sebagai pelaku. Rapper itu diketahui sempat berseteru dengan Tupac Shakur. 


Terkuak

Setelah 22 tahun berlalu, misteri kematian Tupac Shakur akhirnya terkuak. Ada rekaman pengakuan saksi kepada polisi yang bocor ke media melalui USA Network dengan judul Unsolved: The Murders of Tupac and The Notorious B.I.G., seperti diwartakan Billboard, Rabu (4/7/2018).

Diketahui Notoroius B.I.G juga meninggal akibat penembakan.


Identitas Dirahasiakan

Saksi mata adalah Keffe D. Kabarnya dia seorang anggota mafia. Keffe D disebut-sebut mengetahui identitas pelaku. 

Awalnya, ia tak mau membocorkan identitas di depan publik. Termasuk apa motivasi pelaku menghabisi sang rapper.


Sudah Meninggal

Kabar lain menyebutkan, Keffe D, yang merupakan saksi mata ternyata juga paman pelaku, yang bernama Orlando Anderseon. Ternyata, sang pelaku juga telah meninggal dunia.

Hal itu yang membuat saksi mata bisa membocorkan identitasnya, seperti dilansir dari calgaryherald.


Tragis

Keffe D dalam sebuah rekaman mengatakan, "aku satu-satunya orang yang hidup di sana, menyaksikan penembakan itu terjadi. Banyak yang menekanku untuk mengungkapkannya, tapi sebelumnya, aku sangat takut. Saat ini, tak ada yang tersisa dalam diriku. Karena aku didiagnosis kanker. Aku hanya ingin mengungkapkannya."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya