Liputan6.com, Jakarta - Uji pasar elpiji 3 kg nonsubsidi oleh PT Pertamina (Persero) menjadi salah satu upaya untuk mengurangi konsumsi Elpiji bersubsidi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM), Djoko Siswanto mengatakan, masyarakat mampu yang saat ini menggunakan Elpiji bersubsidi bisa beralih dengan ada penyaluran Elpiji nonsubsidi. Dengan begitu, diharapkan bisa menekan konsumsi Elpiji bersubsidi.
"Kalau kita sediakan yang nonsubsidi 3 kg, dia bisa pakai itu," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Baca Juga
Advertisement
Djoko menuturkan, hal tersebut sesuai dengan rencana penyaluran subsidi Elpiji bersubsidi, yang tujuannya untuk membuat penggunaan Elpiji bersubsidi tepat sasaran.
"Sambil menunggu itu kita harus menahan laju konsumsi Elpiji 3 kg supaya subsidinya enggak bertambah. Pertamina mengajukan LPG 3 kg nonsubsidi," tutur Djoko.
Djoko melanjutkan, tahap awal uji pasar elpiji 3 kg nonsubsidi dilakukan di Jakarta dan Surabaya. Jika berhasil menekan konsumsi Elpiji bersubsidi maka uji pasar akan diperluas ke wilayah lain.
"Kalau ini sukses, wilayah lain yang ada demandnya sambil menunggu 2019. Kalau itu sukses, itu saja diteruskan," ujar dia.
20 Persen Pemakai Elpiji Subsidi Bakal Beralih
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) hendak mendorong para pemakai gas Elpiji 3 kg subsidi yang dari golongan menengah ke atas untuk beralih menggunakan Elpiji 3 kg non-subsidi. Sebelumnya, Pertamina telah coba memasok sebanyak 5 ribu paket gas non-subsidi ke Jakarta dan Surabaya.
Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero), Mas'ud Khamid mengatakan, banyak warga mampu yang terpaksa memakai gas Elpiji 3 kg subsidi lantaran kurangnya pasokan gas Elpiji 3 kg non-subsidi di pasaran.
"Ini bukan mau ambil pasar, tapi banyak orang mampu demand gas Elpiji 3 kg karena barangnya (gas Elpiji 3 kg non-subsidi) enggak ada," ujar dia di Jakarta, Rabu 4 Juli 2018.
Dengan upaya ini, diproyeksikan sekitar 10-20 persen pengguna gas Elpiji 3 kg subsidi, khususnya dari warga mampu, bakal beralih ke gas Elpiji 3 kg non-subsidi.
Adapun saat ini pertumbuhan konsumsi gas Elpiji 3 Kg subsidi telah naik lima persen dibanding tahun lalu. Mas'ud menargetkan, penggunaan gas tersebut akan naik sebesar 0,3 juta metrik ton sampai akhir 2018.
Dia melanjutkan, Pertamina sebelumnya telah menyiapkan penyebaran 5 ribu gas Elpiji 3 kg non-subsidi, dengan 3.500 di antaranya untuk di Jakarta dan 1.500 di Surabaya. Selanjutnya, gas tersebut akan didistribusikan ke tempat lainnya seperti di Bali.
"Ini uji coba dulu, tes market, melihat perilaku market, sistem distribusi kita. Sehingga jalan bareng yang melon hijau (Elpiji 3 kg subsidi) dan melon pink (Elpiji 3 kg non-subsidi)," tutur dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement