Fokus, Bali - Meski puncak Gunung Agung tertutup awan, letusan yang terjadi sekitar pukul 12.20 Wita pada Rabu siang memunculkan gumpalan abu berwarna kelabu di atas puncak gunung dengan ketinggian mencapapai 2.500 meter, yang dimuntahkan kawah gunung.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Kamis (5/7/2018), menurut Kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, letusan tersebut merupakan yang tertinggi selama sepekan terakhir.
Advertisement
Terlebih, letusan juga melontarkan lava pijar. Ketinggian kolom abu 2.500 meter dari titik kawah mengindikasikan adanya injeksi magma baru, yang bisa saja menambah tekanan ke dalam perut gunung. Sepanjang hari Rabu, PVBMG mencatat tiga kali terjadi aktivitas letusan Gunung Agung sejak pagi hingga sore.
Hingga kini status Gunung Agung masih siaga level III. Warga dilarang melakukan aktivitas dan mendekati puncak gunung hingga radius empat kilometer dari kawah gunung.
Sementara itu, ratusan warga yang sejak Senin lalu menempati beberapa lokasi pengungsian, mulai mengeluhkan sejumlah penyakit. Petugas medis diterjunkan ke lokasi pengungsian pada Rabu pagi, termasuk ke Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, yang menampung 122 warga di lereng Gunung Agung.
Selain itu, hingga Rabu petang ribuan warga masih bertahan di 42 titik lokasi pengungsian di Kabupaten Karangasem, mengingat aktivitas vulkanik Gunung Agung masih belum stabil dan rawan terjadi erupsi susulan.