Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Tangerang-Cengkareng konsisten menjaga performa jalan tol yang dioperasikannya. Upaya menjaga performa itu berupa pemeliharaan rutin jalan tol.
Pada minggu ini, akan dilakukan pekerjaan rekonstruksi rigid pavement Jalan Tol Jakarta-Tangerang Km 0+000-26+500 di kedua arah.
"Untuk mengantisipasi adanya antrean kendaraan, pekerjaan dilakukan di malam hari hingga dini hari yang umumnya kondisi lalu lintas sudah relatif sepi," kata AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru, Kamis (5/7/2018).
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Jasa Marga akan menempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas di titik-titik pekerjaan selama pekerjaan berlangsung. Selain menambah kenyamanan pengguna jalan tol, pemeliharaan rutin ini juga dapat meminimalkan kecelakaan yang berpotensi membahayakan pengguna jalan tol.
Tak lupa, Jasa Marga juga mengimbau seluruh pengguna jalan tol untuk selalu waspada dan mematuhi rambu-rambu serta arahan para petugas di lapangan.
"Oleh karena itu, Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang-Cengkareng memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama proses pengerjaan," kata Heru.
Jasa Marga Cabang Cabang Jakarta-Tangerang-Cengkareng juga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan tol untuk selalu waspada dan mematuhi rambu-rambu serta arahan para petugas di lapangan. (Yas)
Jasa Marga Harap Kendaraan Logistik Taat Aturan
Sebelumnya, Kementerian PUPR bakal menerapkan integrasi sistem transaksi di ruas tol JORR. Dengan kebijakan ini baik pengguna jarak dekat maupun jauh bakal membayar biaya tol yang sama.
Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk, Mohamad Agus Setiawan mengatakan kebijakan ini tentu akan dirasa lebih menguntungkan bagi kendaraan angkutan logistik yang kerap mengambil jarak jauh.
Namun, dia mengharapkan hal tersebut diimbangi dengan ketaatan terhadap peraturan mengenai batas bobot angkut setiap kendaraan logistik lebih ditekankan lagi oleh Pemerintah, yakni Kepolisian dan Kementerian Perhubungan.
"Dengan fasilitasi logistik dalam tanda kutip dapat keuntungan, kami berharap, bahwa operasi terhadap over dimensi dan overload bisa dijalankan bersamaan," kata dia saat ditemui di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (21/6/2018).
"Sehingga mereka (angkutan logistik) difasilitasi. Tapi harus memenuhi aturan. Kendaraan tidak boleh lebih dimensi dan ketentuan harus tidak boleh melebihi beban," tambah dia.
Berdasarkan data PT Jasa Marga Tbk ditemukan 60 persen dari kendaraan logistik yang lewat di ruas Jasa Marga berada dalam kondisi overloading (kelebihan muatan).
"50 persen sampai 60 persen 60 persen overload dan itu, konsekuensinya ke jalan akan cepat rusak," ujar Agus.
PT Jasa Marga Tbk pun telah menyiapkan alat timbang portabel untuk mendeteksi berat muatan kendaraan logistik. Selain itu, kerja sama dengan Kepolisian dan Kemenhub akan terus ditingkatkan.
"Alat timbang portable kita sudah siapkan di pintu masuk dan di lokasi-lokasi tertentu. Tindakan hukum oleh kepolisian dan Kemenhub. Kalau timbang dan overload, Jasa Marga tidak bisa larang jangan masuk atau suruh berhenti," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement