Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) TNI Moeldoko mengundurkan diri dari Partai Hanura. Alasannya mengundurkan diri karena ingin menjaga profesionalitas sebagai Kepala KSP. Moeldoko mengatakan ingin lebih fokus dengan tugas-tugasnya.
"Saya ingin menjadi seorang yang profesional, saya ingin semua pekerjaan yang saya lakukan sungguh-sungguh dan profesional. Itu concern orang yang sangat fokus ya. Saya sangat fokus pada pekerjaan," jelas Moeldoko ditemui usai menjadi pembicara di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (5/7/2018).
Advertisement
Dia juga mengaku rencana mengundurkan diri dari parpol telah ia diskusikan sejak lama dengan pengurus Hanura. Termasuk dengan Wiranto. Pekerjaan di KSP, kata dia, sangat menyita perhatian. Agar fokusnya tak terpecah, maka ia memilih salah satu di antara dua tugasnya itu.
"Sudah cukup lama sebenarnya diskusikan ya. Saya juga sudah bicarakan dengan Pak Wiranto kalau tugas-tugas di Kepresidenan itu menyita atensi yang sangat tinggi. Berikutnya yang kedua (agar) saya tidak ganda berpikirnya. Satu sisi orang politik, satu sisi di government," jelas Moeldoko.
"Ini saya sudah hindari agar semua langkah-langkah saya itu betul-betul as a professional. Sudah menjadi ciri saya dalam bertugas, fokus dengan pekerjaan yang ada," sambung dia.
Saat ini pengunduran diri dari Hanura sedang dalam proses. Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oddang atau OSO juga telah menyetujui pengunduran diri tersebut.
"Secara lisan saya juga sampaikan. Saya juga sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Pak OSO. Saya sudah sampaikan bahwa latar belakang saya adalah begini, begini. Sebuah situasi di mana pekerjaan yang semakin meningkat frekuensinya. Maka itu harus saya sikapi. Pilihan yang clear. Itu adalah sebuah pilihan," tegas Moeldoko.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Isu Jadi Cawapres
Karena itu, Moeldoko membantah anggapan kalau mundurnya dia dari Hanura agar bisa masuk dalam bursa cawapres Jokowi. Namanya dikaitkan dengan calon pendamping Jokowi itu menurutnya hanya spekulasi.
"Itu spekulasi saja. Spekulasi yang saya juga sudah baca beberapa tulisan yang seolah-olah saya mundur itu karena ingin ada niat yang lain," tegas Moeldoko.
Mantan Panglima TNI ini menegaskan ia belum pernah terlibat dalam pembicaraam soal cawapres. Ia juga mengaku tak ada tawaran kepadanya untuk bersedia menjadi cawapres Jokowi.
"Enggak. Enggak ada," ujar Moeldoko.
Reporter: Hari Ariyanti
Advertisement