Surabaya - Di mana pun warga Indonesia, jika merasa tak enak badan selalu disarankan untuk minum teh hangat. Peran teh hangat seakan menjadi pengganti kotak P3K. Bayangkan, orang mual, pusing, terjatuh dari sepeda motor, sesak nafas dan sebagainya, selalu ada saran minum teh hangat.
Atas dasar itu, lima mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) ini: Sapri Febriyan Rahmatullah, Vivi Annisa Indah Nur Rohmah, Primedya Kusumawati, Vira Rohmatul Aliyah, dan Mutiara Nugraheni Putri meneliti pelepah pisang untuk dijadikan teh herbal.
Mereka tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK). Inovasi mereka ditulis dalam sebuah proposal berjudul "Teh Papi Help Mi". Dari penelitian itu mereka mendapat dana pengembangan dari Kemenristekdikti dalam program PKM 2018.
Baca Juga
Advertisement
Mengapa teh yang dipilih sebagai produk?
"Kami berpikir bahwa teh merupakan minuman yang banyak digemari masyarakat Indonesia, baik diminum pada saat selesai makan, saat bersantai, dan sebagainya,” kata Sapri Febriyan Rahmatullah.
Mahasiswa yang akrab disapa Febriyan itu menjelaskan bahwa pelepah pisang banyak didapat, tapi belum banyak yang memanfaatkan. Selain itu, pisang juga kaya akan manfaat. Teh herbal menjadi tawaran solusi atas hal itu.
Simak berita menarik lainnya di Jawapos.com di tautan ini.
Berbagai Pilihan Rasa
Pelepah pisang sendiri memiliki kandungan tanin, dapomin, serotonin, hidroksitriptamin, neropinefrin, vitamin A, vitamin B dan vitamin C. Mereka mengolah teh siap seduh sebagai minuman segar nan berkhasiat.
Bahkan, getah dalam pelepah pisang itu juga menyimpan banyak manfaat, salah satunya digunakan di dalam dunia medis. Getah pisang mengandung saponin, antrakuinon, dan kuinon yang dapat berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit.
"Kami memproduksi teh yang berasal dari pelepah pisang. Kemudian memadukan dengan bahan alami lain, misalnya daun pandan, jahe, rosella, lemon, cokelat, dan susu. Dengan berbagai macam rasa itu, maka konsumen dapat memilih rasa yang mereka sukai," kata Febiyan.
Teh Papi Help Mi dibuat dari bahan-bahan alami, tanpa menggunakan bahan pengawet sintetis apa pun yang dapat mengurangi efek samping dari produk teh. Mereka menawarkan produk tersebut dengan harga yang tidak menguras isi kantong. Teh itu dibanderol Rp 10 ribu per kemasan dengan isi 10 seduhan.
"Kami yakin keunggulan manfaat ini mampu mendukung proses pemasaran produk," kata anggota tim tersebut, Primedya Kusumawati.
Advertisement