Penjualan Listrik PLN Tumbuh 5 Persen dalam Lima Bulan

Pertumbuhan penjualan listrik PLN selama 5 bulan pertama di tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jul 2018, 20:20 WIB
Progress sebaran pembangkit listrik dan jaringan tranmisi yang telah dibangun PT. PLN demi program 35.000 MW untuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) mencatat kenaikan pertumbuhan penjualan listrik sebesar 5 persen‎, periode Januari sampai Mei 2018. Pertumbuhan ini menandakan penggunaan listrik jauh lebih baik.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Roekman mengatakan,‎ pertumbuhan penjualan listrik 5 bulan pertama di tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Penjualan listrik periode Januari sampai Mei 2018 sebesar 5 persen.

Sementara bila dibandingkan Mei 2018 dengan 2017, penjualan tumbuh 7 persen dari total penjualan tahun lalu 230 tera Watt hour (tWh). Sedangkan pertumbuhan penjualan tahun lalu hanya sekitar 3 persen.

"Mei to Mei 7 persen. Januari sampai Mei 5 persen. Tahun lalu sekitar 3 persenan," kata Syofvi, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/6/2018).

Sementara Direktur Keuangan PLN Sarwono mengungkapkan, meningkatnya pertumbuhan penjualan listrik sepanjang 2018 menandakan kondisi konsumsi masyarakat membaik dan pertumbuhan sektor industri mengalami kenaikan.

"Artinya masyarakat sudah mulai banyak menggunakan,industri tumbuh bagus," ujar Sarwono.

Dia mengungkapkan, salah satu penyebab perbaikan konsumsi listrik adalah terobosan PLN, berupa diskon penggunaan listrik setelah beban puncak untuk golongan industri dan diskon penambahan daya listrik.

"Yang waktu beban rendah kita kasih diskon, tambah daya, kemudian golongan sosial ibadah. Ini kan waktunya sangat pendek yang jelsa postif sekali," tandasnya.

 

 


Tiga Pembangkit yang Diresmikan Jokowi Bisa Terangi 1,1 Juta Rumah

Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik di Sulawesi Selatan. Foto: Dok Biro Pers Media RI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian tiga pembangkit listrik di Sulawesi Selatan. Pasokan listrik dari ketiga pembangkit tersebut bisa melistriki sekitar 1,1 juta rumah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, pembangkit listrik yang diresmikan Jokowi merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap berkapasitas 75 Mega Watt (MW).

Pembangkit tersebut, dapat melistriki 150 ribu rumah untuk daya 450 volt amper (va). PLTB Sidrap merupakan pembangkit tenaga tenaga angin yang pertama beroperasi di Indonesia.

"Di lokasi ini telah dibangun dan selesai PLTB 75 MW ini PLTB komersial pertama dibangun di Indonesia," kata Jonan, saat meresmikan pengoperasian beberapa pembangkit listrik, di Sidrap, Senin (2/7/2018).

‎Selain PLTB Sidrap, pembangkit lain yang resmi beroperasi adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya di Jeneponto, Sulawesi Selatan, berkapasitas 2X100 MW. Pembangkit bagian dari program 35 ribu MW yang dibangun PT PLN (Persero) tersebut bisa memasok listrik ke 400 ribu rumah.

"Kami juga melaporkan ada PLTU Punagaya di Jeneponto 2X100 bagian 35 ribu bisa mengaliri listrik 400 ribu rumah," ‎tuturnya.

Jonan melanjutkan, Jokowi juga meresmikan PLTU Jeneponto Ekspansi 2X135 MW. Listrik pembangkit ini terletak bersebelahan dengan PLTU Punagaya yang bisa melistrik sekitar 500 ribu rumah.

‎"Untuk IPP ekspansi 2X135 MW dapat mengaliri listrik 500 ribu rumah dibangun 3 tahun, total pasokan bisa melistriki 1,1 juta rumah baru," tandasnya.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya