Evaluasi Mendag Soal Harga Pangan pada Lebaran 2018

Enggartiasto mengungkapkan selama ini kenaikan harga pada momen Ramasan dan Lebaran seolah sudah menjadi fenomena sebab selalu terjadi di setiap tahun.

oleh Merdeka.com diperbarui 05 Jul 2018, 20:37 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat pemotretan dalam kunjungannya ke Kantor Liputan6 di SCTV Tower, Jakarta (4/5). Enggartiasto menjabat sebagai Menteri Perdagangan sejak 27 Juli 2016. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengklaim stabilitas harga pangan pada momen Ramasan dan Lebaran tahun ini berhasil dikendalikan. Keberhasilan tersebut ditandai dengan inflasi terendah 5 tahun terakhir yaitu 0,59 persen.

Enggartiasto mengatakan, capaian tersebut tidak lepas dari peran satgas pangan bentukan Kemendag yang melibatkan berbagai lembaga lainnya.

"Tanpa kerja sama dengan pemerintah daerah, asosiasi pelaku usaha, semua ini tidak bisa terjadi," kata Enggartiasto dalam acara pemberian apresiasi dan evaluasi stabilisasi harga barang kebutuhan pokok Puasa-Lebaran 2018, di kantornya, Kamis (5/7/2018).

Enggartiasto mengungkapkan selama ini kenaikan harga pada momen Ramasan dan Lebaran seolah sudah menjadi fenomena sebab selalu terjadi di setiap tahun. Hal itu membuat beberapa komoditas harga melonjak meski tidak terjadi kekurangan pasokan.

"Suatu fenomena yang dianggap biasa yaitu kenaikan harga memasuki bulan suci Ramasan bahkan di beberapa tempat di pasar bisa terjadi kelangkaan beberapa kkomoditas padahal tidak ada kekurangan, tetapi kenaikan harga yang berlebihan itulah yang dianggap biasa," ujarnya.

Enggartiasto mengungkapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berjasa dalam menjaga stabilitas harga pangan.

"Sebagai pemerintah menyampaikan penghargaan yang mungkin tidak setara, tapi terima kasih atas nama rakyat dan pemerintah yang bertugas kepada semua stakeholder. Pengendalian harga dan pasar murah di sisi lain. Catatannya adalah saya mengajak kita bersama-sama saling bergandengan tangan untuk tetap mengendalikan harga dan situasi yang kondusif ini." tutur dia.

Pada acara malam ini, Kemendag memberikan apresiai kepada Satgas Pangan, Perum Bulog dan beberapa asosiasi perdagangan dan perusahaan swasta.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com


Pengusaha Apresiasi Kinerja Pemerintah

Disperindag Tangerang Selatan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar dan supermarket kawasan BSD, Selasa (15/5). Sidak tersebut untuk mengecek ketersediaan dan kestabilan harga stok pangan menjelang bulan Ramadan. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Pengusaha menilai kestabilan harga pangan pada momen menjelang hingga pasca perayaan Lebaran merupakan bentuk keberhasilan yang dicapai pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla. Capaian ini juga tak lepas dari kepiawaian Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan jajaran Kemendag.

Stabilitas harga bahan pokok dinilai berkontribusi menciptakan kondusifitas politik sehingga proses pembangunan dapat berjalan lebih baik ke depan.  

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, memandang stabilitas pangan ini timbul dikarenakan pemerintah telah mengantisipasi kebutuhan masyarakat sejak lebih dari tiga bulan yang lalu. 

Sarman mengatakan, stabilnya harga pangan dikarenakan pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan yang dibantu Satgas Pangan proaktif memantau pendistribusian berbagai barang kebutuhan pokok.

Dengan demikian, aliran distribusi menjadi lancar dan isu terkait kekurangan bahan pokok bisa diminimalkan. Dampak akhirnya, harga pun menjadi tidak bergejolak. 

“Kita harus mengapresiasi kinerja itu, termasuk pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan,” ujar dia, Jumat (22/6/2018). 

Pemantauan rutin yang dilakukan pemerintah diyakini pula menggerus upaya mafia pangan yang kerap memanfaatkan momentum Lebaran mencari untung. Terlebih Kementerian Perdagangan, pemerintah daerah, beserta Bulog gemar melakukan operasi pasar guna yang dilihat efektif menekan harga. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya