Masuk Bursa Cawapres Potensial, Mahfud MD: Tuhan yang Menentukan

Mahfud MD akan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan untuk menentukan langkahnya ke depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2018, 11:09 WIB
Anggota Dewan BPIP Mahfud MD memberikan keterangan kepada sejumlah media di Jakarta, Kamis (31/5). Mahfud menjelaskan ia dan jajarannya hanya mendapatkan gaji pokok Rp 5 juta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD tidak ingin berkomentar banyak terkait namanya yang masuk bursa potensial menjadi calon wakil presiden 2019 dalam survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC). Dia mengklaim tidak terlalu memantau survei.

"Ya kita lihat sajalah. Saya sendiri tidak mengikuti dari awal sampai akhir," kata Mahfud usai menghadiri haul Taufiq Kiemas yang ke-5 di Gedung Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Mahfud menjelaskan akan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan untuk menentukan langkahnya ke depan.

"Jadi berita kita nikmati sebagai berita. Nanti Tuhan yang menentukan," kata Mahfud.

Diketahui, Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi dua tokoh yang dianggap layak bersaing dalam Pemilihan Presiden 2019. Mereka masuk daftar lima tokoh bersanding dengan pimpinan partai seperti Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Kelima tokoh tersebut muncul dalam survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Mei 2018.

 


Kualitas Personal

Mantan ketua MK Mahfud MD (kiri) bersama Ketua KPK Agus Rahardjo (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai Halalbihalal Alumni KPK di Gedung KPK, Jakarta, Senin (25/6). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

CEO SMRC Djayadi Hanan mengatakan, Jokowi memiliki rata-rata kualitas personal paling tinggi di kalangan elite. Nama Jokowi kemudian disusul Jusuf Kalla, Mahfud MD, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, serta pemilik CT Corp Chairul Tanjung, Sri Mulyani, dan Ketua PBNU Said Aqil Siradj.

Para opinion leader juga menempatkan Jokowi dengan skor rata-rata paling tinggi diiringi JK. Setelahnya, muncul nama Mahfud MD, Sri Mulyani Indrawati, Said Aqil Siraj, Airlangga Hartarto, dan eks Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M Zainul Majdi.

Sementara itu, massa pemilih nasional lebih menyukai Jokowi (85%), mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (83%), Mahfud MD (81%), Prabowo (81%), dan Sri Mulyani (81%). Kemudian, nama-nama tersebut disusul Jusuf Kalla, M Zainul Majdi, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kalau mempertimbangkan tingkat konsistensi masuk dalam lima besar dari penilaian elit hingga massa pemilih nasional di luar Jokowi, Jusuf Kalla, dan Prabowo, hanya dua nama tokoh, yakni Mahfud MD dan Sri Mulyani," kata Djayadi di kantornya, Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya