Bandara I Gusti Ngurah Rai Catat Kenaikan Pergerakan Penumpang dan Pesawat

Semester I Tahun 2018, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai catat kenaikan 10% pada pergerakan penumpang.

oleh Cahyu diperbarui 06 Jul 2018, 11:10 WIB
Semester I Tahun 2018, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai catat kenaikan 10% pada pergerakan penumpang.

Liputan6.com, Mangupura Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai mencatat kenaikan pergerakan penumpang dan pesawat pada semester I tahun 2018. Hingga Juni 2018, sebanyak 11.142.386 penumpang datang dan pergi melalui Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Jumlah ini naik sebesar 10 persen dibandingkan periode yang sama pada 2017, yang berjumlah 10.156.686 penumpang.

“Kami mencatat kenaikan penumpang setiap tahunnya, dari jumlah penumpang pada semester I terdiri dari 5.867.204 penumpang internasional dan 5.275.182 penumpang domestik,” ujar General Manager Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi. 

Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat peningkatan pergerakan pesawat hingga Juni 2018. Terjadi kenaikan jumlah pergerakan pesawat sebesar 12 persen, dari 69.927 pergerakan pada 2017 menjadi 78.054 pergerakan.

Rata-rata pergerakan penumpang setiap bulan mencapai 1.857.064 penumpang, sedangkan rata-rata pergerakan pesawat setiap bulan sebanyak 431 pesawat.

Yanus menjelaskan, salah satu faktor terjadinya peningkatan tersebut adalah target Kementerian Pariwisata RI untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman).

“Kemenpar memiliki target 17 juta wisman ke Indonesia, banyak airlines yang merespons positif hal ini dengan membuka rute baru, menambah frekuensi penerbangan, atau mengganti jenis pesawat dengan kapasitas yang lebih besar,” ucapnya.

Sejalan dengan hal tersebut, saat ini manajemen Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai terus mengejar penyelesaian pembangunan Proyek pengembangan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai dalam menyambut Annual Meeting IMF-World Bank 2018 sekaligus menambah kapasitas parkir pesawat.

“Penambahan parkir pesawat tidak hanya karena menyambut Annual Meeting IMF-World Bank 2018, namun kedepannya juga bisa dijadikan acuan bagi airlines yang ingin menambah atau mengganti jenis pesawatnya untuk mendatangkan lebih banyak lagi penumpang atau wisman ke Indonesia,” kata Yanus.

 

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya