Pasokan Listrik di RI Bertambah 2.400 MW

‎Selain PLTB Sidrap, pembangkit lain yang resmi beroperasi adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya di Jeneponto, Sulawesi Selatan, berkapasitas 2X100 MW.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Jul 2018, 11:32 WIB
PLTU Jenoponto (Foto:Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia ‎mendapat tambahan pasokan listrik sekitar 2.400 Mega Watt (MW) dalam enam bulan sejak Januari sampai Juni 2018. Tambahan pasokan listrik ini berasal dari pembangkit listrik dalam Program 35 Ribu MW.

Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso‎ mengatakan, selama semester pertama 2018, pembangkit listrik bagian dari program 35 ribu MW yang telah beroperasi mencapai 2 ribu MW. Sementara target pengoperasian pembangkit pada tahun ini mencapai 4 ribu MW.

"Kami ada tambahan pasokan listrik 2.400 MW. Itu dari Januari sampai Juni,"kata Supangkat, di Jakarta, Jumat (6/7/2018).

Jenis pembangkit yang beroprasi dalam tambahan pasokan tersebut diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

"Itu ada yang berasal dari PLTU di luar Jawa. Jadi ada macam-macam, PLTU, PLTMG Priok sudah beroperasi kira-kira satu unit 250 MW," ‎ujarnya.

Supangkat mengungkapkan, dengan adanya tambahan pasokan listrik sebesar 2.400 MW selama semester pertama 2018, maka total pasokan listrik dari pembangkit Program Kelistrikan 35 Ribu MW sampai saat ini lebih dari 4 ribu MW.

Menurut Supangkat, tambahan pasokan listrik akan lebih banyak pada tahun depan, karena pembangkit program 35 ribu MW lebih banyak yang beroperasi. Dia memastikan tidak seluruhnya 35 ribu MW beroperasi tahun depan, karena menyesuaikan kebutuhan.

"Yang banyak tahun depan. Ada Jawa 7 masuk 2.000 MW, Cilacap 1.000 MW, itu dijumlah saja sudah 3 ribu MW. Terus masuk combain cycle masuk semua, jelas dia.


Tiga Pembangkit yang Diresmikan Jokowi Bisa Terangi 1,1 Juta Rumah

PLTU Cilacap adalah sebuah perusahaan Penananam Modal Asing (PMA) yang banyak mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) China saat pembangunannya. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian tiga pembangkit listrik di Sulawesi Selatan. Pasokan listrik dari ketiga pembangkit tersebut bisa melistriki sekitar 1,1 juta rumah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, pembangkit listrik yang diresmikan Jokowi merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap berkapasitas 75 Mega Watt (MW).

Pembangkit tersebut, dapat melistriki 150 ribu rumah untuk daya 450 volt amper (va). PLTB Sidrap merupakan pembangkit tenaga tenaga angin yang pertama beroperasi di Indonesia.

"Di lokasi ini telah dibangun dan selesai PLTB 75 MW ini PLTB komersial pertama dibangun di Indonesia," kata Jonan pada Senin 2 Juli 2018.

‎Selain PLTB Sidrap, pembangkit lain yang resmi beroperasi adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya di Jeneponto, Sulawesi Selatan, berkapasitas 2X100 MW. Pembangkit bagian dari program 35 ribu MW yang dibangun PT PLN (Persero) tersebut bisa memasok listrik ke 400 ribu rumah.

"Kami juga melaporkan ada PLTU Punagaya di Jeneponto 2X100 bagian 35 ribu bisa mengaliri listrik 400 ribu rumah," ‎tuturnya.

Jonan melanjutkan, Jokowi juga meresmikan PLTU Jeneponto Ekspansi 2X135 MW. Listrik pembangkit ini terletak bersebelahan dengan PLTU Punagaya yang bisa melistrik sekitar 500 ribu rumah.

‎"Untuk IPP ekspansi 2X135 MW dapat mengaliri listrik 500 ribu rumah dibangun 3 tahun, total pasokan bisa melistriki 1,1 juta rumah baru," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya