Liputan6.com, Paris: Pemimpin Otoritas Nasional Palestina Mahmud Abbas bertemu dengan Presiden Nicolas Sarkozy di Istana Elysee di Paris, Prancis, Jumat (14/10), untuk mengumpulkan dukungan pada sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendatang. Pertemuan kedua pemimpin negara itu juga difokuskan untuk menghidupkan kembali perdamaian di Palestina yang sempat diutarakan Sarkozy selama Sidang Umum PBB, bulan silam.
Presiden Palestina berharap Prancis dapat membantu untuk berbuat lebih banyak dalam dalam proses perdamaian. "Israel tampaknya bertekad untuk melanjutkan permukiman, sampai sekarang sudah ada 2.600 tawaran untuk pembangunan perumahan, setidaknya selama dua pekan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa Netanyahu tidak menghormati hukum internasional dan tidak ingin perdamaian," ucap Abbas.
Selama kunjungan dua hari, Abbas juga dijadwalkan akan bertemu utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah David Hale dalam upaya untuk menjelaskan lebih lanjut tentang status quo pembicaraan damai di Timur Tengah. Utusan AS itu juga berjanji kepada Palestina untuk membahas permintaan sebagai anggota penuh PBB.(ANS/Xinhua)
Presiden Palestina berharap Prancis dapat membantu untuk berbuat lebih banyak dalam dalam proses perdamaian. "Israel tampaknya bertekad untuk melanjutkan permukiman, sampai sekarang sudah ada 2.600 tawaran untuk pembangunan perumahan, setidaknya selama dua pekan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa Netanyahu tidak menghormati hukum internasional dan tidak ingin perdamaian," ucap Abbas.
Selama kunjungan dua hari, Abbas juga dijadwalkan akan bertemu utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah David Hale dalam upaya untuk menjelaskan lebih lanjut tentang status quo pembicaraan damai di Timur Tengah. Utusan AS itu juga berjanji kepada Palestina untuk membahas permintaan sebagai anggota penuh PBB.(ANS/Xinhua)