Liputan6.com, Jakarta - Setelah berkali-kali diuji coba dan konsepnya muncul di berbagai ajang pameran mobil, Toyota Supra versi produksi massal akan diperlihatkan pada tahun ini.
Dilansir dari akun Twitter Toyota Eropa, generasi terbaru Toyota Supra akan melakoni debutnya pada gelaran Goodwood Festival of Speed 2018. Sayangnya, masih belum diketahui apakah selubung Toyota Supra akan dibuka seluruhnya.
Baca Juga
Advertisement
Bersama dengan kabar tersebut, Toyota Eropa juga menampilkan foto Toyota Supra yang masih diselimuti kamuflase warna-warni.
Dilansir dari Motorauthority.com, Toyota UK sempat menyampaikan bahwa debut resmi Toyota Supra terbaru akan berlangsung pada semester pertama tahun 2019 mendatang.
Rupanya, perkembangan Toyota Supra jauh lebih cepat ketimbang prediksi beberapa pemerhati dunia otomotif. Sebelumnya mobil baru ini telah menampakkan wujudnya dalam konsep mobil balap sirkuit pada ajang Geneva Motor Show 2018.
Pada kesempatan tersebut, Toyota Supra dilengkapi dengan spoiler, body kit, dan sejumlah komponen racing lainnya. Diprediksi, generasi baru mobil legendaris itu akan menggunakan mesin 6-silinder segaris.
Sumber : Otosia.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Toyota Supra Tak Lagi Gunakan Transmisi Manual, Ini Alasannya
Bagi petrol heads yang sudah menantikan penerus semangat Toyota Supra, tentu sangat bahagia melihat Toyota Supra versi balap di Geneva Motor Show 2018.
Namun sayangnya, Toyota Supra versi produksi nantinya tidak lagi ditawarkan dengan transmisi manual. Dilansir Autoblog, Tetsuya Tada, insinyur Toyota yang bertanggung jawab akan Supra dan Toyota, mengungkapkan alasan hal tersebut terjadi.
BACA JUGA
Menurut Tada, penggemar Supra tidak melihat transmisi manual sebagai sebuah kebutuhan yang besar. Kerja sama dengan BMW menjadi salah satu pertimbangan, pertimbangannya Supra akan menggunakan transmisi ZF atau kopling ganda.
Berita baiknya, Supra dipastikan menggunakan mesin 6-silinder segaris. Selain itu, distribusi bobotnya adalah 50:50, dan center of gravity akan lebih rendah dibanding 86.
Seperti halnya 86, Tada menginginkan Toyota Supra menjadi mesin yang menyenangkan untuk dikendarai. Jadi tidak mengejar performa mesin semata.
Advertisement