Transcoal Pacific Targetkan Laba Rp 150 Miliar di 2018

Transcoal Pacific berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 650,38 miliar, naik 15 persen dibandingkan pada 2016.

oleh Bawono Yadika diperbarui 06 Jul 2018, 18:30 WIB
Pekerja berswafoto dengan latar belakan papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) menargetkan laba sebesar Rp 150 miliar di 2018. Angka tersebut tumbuh sekitar 70 persen dibandingkan realisasi laba 2017 yang tercatat Rp 88,77 miliar.

Direktur Utama Transcoal Pacific Dirc Richard Talumewo menjelaskan, pertumbuhan laba perseroan ditopang oleh peningkatan permintaan pengiriman kargo domestik, terutama yang berasal dari pengiriman kargo perusahaan tambang.

Mudah-mudahan target-target tersebut bisa tercapai ya," tuturnya di BEI, Jumat (6/7/2018).

Sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 650,38 miliar, naik 15 persen dibandingkan pada 2016 yaitu Rp 565,13 miliar.

Sementara itu, aset Transcoal Pacific tercatat Rp 844,99 miliar pada 2017, naik 15,4 persen dari Rp 732,17 miliar pada 2016.

Tak hanya itu, perseroan juga telah mengakuisisi floating terminal storage senilai USD 3,5 juta. Dari aksi korporasi tersebut, perseroan menargetkan adanya tambahan pendapatan antara Rp 50 miliar hingga Rp 60 miliar.

"Itu di luar pendapatan kargo," ungkapnya.

 


Tambah Kapal

Aktivitas kapal tongkang proyek pengerukan di Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/8). Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Antonius Tonny Budiono ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terkait proyek pengerukan di Tanjung Mas. (Liputan6.com/Gholib)

Sebagai informasi saja, untuk tahun ini, perseroan berencana menambah tiga kapal tongkang. Saat ini, perseroan telah memiliki sekitar 12 kapal tongkang dan satu floating terminal storage .

Adapun sumber pendanaan tiga kapal tersebut akan menggunakan dana internal perseroan dan juga sumber-sumber eksternal lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya