Huawei Buka Suara Soal Strategi di Pasar Smartphone Indonesia

Huawei menekankan pentingnya pasar Indonesia, mengingat masih ada peluang besar untuk tumbuh.

oleh Andina Librianty diperbarui 07 Jul 2018, 09:02 WIB
Logo Huawei dan Leica terpampang jelas di acara peluncuran Huawei P9 di Battersea Evolution, London, Inggris (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Liputan6.com, Beijing - Huawei belum seagresif para kompetitor senegaranya, seperti Oppo, Vivo dan Xiaomi, dalam mempromosikan jajaran smartphone besutannya di Indonesia, termasuk seri flagship.

Pihak Huawei menekankan pentingnya pasar Indonesia, mengingat masih ada peluang besar untuk tumbuh.

President, Marketing and Sales Services of Huawei, Jim Xu, mengatakan pangsa pasar Huawei di Indonesia memang masih kecil, kemungkinan berkisar lima persen. Kendati demikian, menurutnya, pasar smartphone Indonesia lebih besar daripada negara tetangga, Thailand.

Melihat hal tersebut, Huawei menyadari masih ada peluang besar perusahaan untuk terus menumbuhkan bisnisnya di Indonesia. Jim menuturkan Huawei akan mengubah strategi dengan lebih mempromosikan smartphone kelas menengah dan premium.

"Hampir empat tahun ini berinvestasi, kehilangan uang, sehingga akhirnya memutuskan mengubah strategi. Kami menekankan produk-produk buatan perusahaan berbeda, termasuk dibandingkan merek Tiongkok dan internasional lainnya," ungkap Jim dalam acara APAC Media China Trip 2018 di Shenzhen, Tiongkok, Kamis (5/6/2018), kemarin waktu setempat.

Salah satu bukti perubahan strategi Huawei adalah dengan merilis smartphone flagship terbarunya, P20 Pro di Indonesia.

Meski masih berjarak beberapa bulan dari peluncuran di pasar global, smartphone flagship Huawei akhirnya hadir di Indonesia setelah sempat absen memboyong pendahulunya, P10.

 


Huawei Paham Kebutuhan Konsumen

Seorang pengunjung melihat ponsel Huawei P20 Pro di Jakarta, Kamis (28/6). Huawei P20 Pro resmi dipasarkan dan dibanderol seharga Rp 11.999.000 di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Huawei, kata Jim, berusaha keras memahami kebutuhan konsumen, sehingga bisa menghadirkan produk yang benar-benar dibutuhkan konsumen.

Selain itu, perusahaan juga harus bisa memahami kebutuhan pasar lokal, misalnya dengan menghadirkan produk yang diminati dengan spesifikasi layar besar, baterai berkapasitas besar dan aktivitas selfie, yang kini menjadi kegemaran banyak orang.

P20 Pro sebagai produk terbaru Huawei menggambarkan kebutuhan konsumen tersebut. Keunggulan lain produk ini yaitu fitur tiga kamera belakang dengan teknologi Leica.

Kerja sama dengan vendor kamera terkemuka asal Jerman, Leica, untuk seri flagship P dan Mate merupakan salah satu bentuk komitmen Huawei menghadirkan produk berkualitas.

"Ponsel premium akan menjadi strategi jangka panjang kami. Selain itu, mengenali berbagai kebutuhan konsumen penting bagi kami, sehingga bisa membuat berbagai produk berbeda yang memang dibutuhkan," ungkap Jim.

Komitmen Huawei di pasar smartphone pun diperkuat dengan berbagai inovasi yang dilakukannya. Huawei termasuk perusahaan teknologi yang berinvestasi besar dalam mengembangkan berbagai inovasi dan teknologi baru. Pada tahun lalu, perusahaan mengalokasikan dana 10,4 miliar Euro untuk R&D (pusat riset dan pengembangan).

Huawei saat ini memiliki 14 pusat riset dan pengembangan di dunia, termasuk di Beijing, Tiongkok dan 36 joint innovation center.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya