TGB: Berhentilah Berpolitik dengan Mengutip Ayat-Ayat Perang

TGB meminta agar sikap politik yang berbeda dianggap sebagai upaya berbuat kebaikan.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 06 Jul 2018, 21:40 WIB
Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi memberikan sambutan pada acara Aliansi Strategis antara Alumni Universitas Al-Azhar Mesir dan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), di Jakarta, Rabu (21/2). (Liputan6.com/Pool/Ihwan)

Liputan6.com, Jakarta - Dukungan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi kepada Jokowi untuk kembali maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2019 menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat dan sejumlah tokoh nasional.

Sebagian kalangan menyayangkan langkah TGB yang dianggap berseberangan dengan suara sejumlah kelompok muslim yang mendukungnya. Bahkan, tak sedikit reaksi cukup keras muncul dengan mengutip ayat suci.

Terkait hal itu, TGB meminta agar sikap politiknya tidak dipandang berlebihan.

"Tolong berhentilah berkontestasi politik dengan mengutip ayat-ayat perang dalam Al-Qur’an. Kita tidak sedang berperang. Kita ini satu bangsa. Saling mengisi dalam kebaikan," ucap TGB yang dikutip dari akun Instagram TGB, @tuangurubajang, yang dikutip Jumat (6/7/2018).  

TGB meminta agar sikap politik yang berbeda dianggap sebagai upaya berbuat kebaikan. Menurut dia walau pilihan berbeda, namun tujuannya tetap sama, yaitu menginginkan hal yang baik bagi Tanah Air.

"Kalau kita kontestasi politik, letakkan itu dalam fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan). Letakkan itu dalam lita’arafu (untuk saling mengenal). Beda-beda, tapi semangatnya adalah untuk ta’aruf, saling mengisi dan saling belajar," kata dia.

"Siapa yang bisa menyelesaikan masalah Indonesia sendirian? Bapak bisa? Tidak bisa. Kan sama-sama kita semua," ucap dia.


Tak Bisa Senangkan Semua Pihak

Gubernur Nusa Tengga Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) (tengah) saat berkunjung ke redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (3/78/2018). (Istimewa)

TGB pun menyadari, sikap politiknya pasti akan menimbulkan beragam reaksi. Menurutnya wajar bila ada yang tak puas dengan sikapnya memilih Jokowi di Pilpres mendatang.

"Membuat semua orang senang atau menyenangkan semua orang itu sesuatu yang mustahil. Kalau kita mau bikin senang, ya kita bikin senang kepada yang menciptakan manusia saja, dengan mencari keridhaan Allah. Itu pasti menguntungkan," ucap TGB. 

"Tapi kalau kita berepot-repot mencari kecintaan manusia, menjilat manusia, itu biasanya akan kecewa dan tidak akan membawa kebaikan apa-apa," TGB menandaskan. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya