Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk akan mencatatkan saham perdana pada Senin (09/7/2018) ini. Anak Usaha dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau pelindo II ini akan menggunakan kode saham IPCC di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mengutip laman KSEI, Senin (9/7/2018), Indonesia Kendaraan Terminal akan mencatatkan 561,101 juta saham pada Penawaran Umum Perdana atau Innitial Public Offering (IPO). Saham perseroan bernominal Rp 100 per unit tersebut mewakili 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
Dari IPO tersebut, Indonesia Kendaraan Terminal yang bergerak di bidang jasa bongkar muat barang dari dan ke kapal serta jasa terminal kendaraan itu memperoleh tambahan modal Rp 920,20 miliar. Itu berarti harga IPO saham IPCC ditawarkan Rp1.640 per unit.
Baca Juga
Advertisement
Adapun dana tersebut akan digunakan sebesar 50 persen untuk ekspansi usaha dan 25 persen untuk pembayaran kontrak sewa lahan jangka panjang di Jakarta Utara. Sedangkan sisanya 25 persen sisanya untuk modal kerja.
Pada 2017, jumlah aset IPCC tercatat Rp 334,74 miliar, naik 26,34 persen dari Rp 264,94 miliar pada 2016. Adapun jumlah ekuitas IPCC mencapai Rp 237,05 miliar pada 2017, naik 27,7 persen dari Rp 185,58 miliar.
Indonesia Kendaraan Terminalmembukukan laba Rp 130,15 miliar pada 2017, tumbuh 32,3 persen, dari Rp 98,36 miliar pada 2016. Ini seiring peningkatan pendapatan operasional IPCC sebesar 34,3 persen, dari Rp 314,33 miliar pada 2016 jadi Rp 422,05 miliar pada 2017.
Tentang Indonesia Kendaraan Terminal
Indonesia Kendaraan Terminal merupakan terminal yang secara khusus diusahakan secara komersial untuk memberikan jasa pelayanan terminal kendaraan.
Adapun pelayanan jasanya meliputi stevedoring, cargodoring, receiving, dan delivery. Selain itu juga melayani pelayanan jasa lainnya Vehicle Processing Center (VPC) dan Equipment Processing Center (EPC).
Indonesia Kendaraan Terminal didirikan sebagai entitas bisnis tersendiri pada tanggal 5 November 2012 dengan prosentase kepemilikan saham PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebesar 99 persen dan PT Multi Terminal Indonesia sebesar 1 persen.
Sebelum menjadi entitas bisnis tersendiri, Indonesia Kendaraan Terminal hanya sebuah strategic business unit yang bernama Tanjung Priok Car Terminal (TPT) yang pengelolaannya di bawah Kantor Pusat dan beroperasi sejak Juni 2007.
Saat ini, Indonesia Kendaraan Terminal juga dikenal dengan nama IPC Car Terminal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement