Liputan6.com, Shenzhen - Jalan Huawei untuk mendominasi pasar smartphone dunia terganjal dengan pemblokiran penjualan di Amerika Serikat (AS), yang merupakan salah satu pasar terbesar di dunia.
Kendati demikian, Huawei menegaskan pihaknya tidak akan terpuruk dengan absennya pasar AS.
President, Marketing and Sales Services of Huawei , Jim Xu, mengatakan fokus utama Huawei adalah menghadirkan produk terbaik untuk konsumen.
Terlebih lagi, Huawei memiliki pasar yang bagus di luar AS, terutama di wilayah Eropa.
Baca Juga
Advertisement
"Kami berinvestasi besar di Eropa, dan pangsa pasar kami saat ini sudah mendekati nomor satu. Ada pertumbuan yang baik di Inggris dan negara-negara berbahasa Inggris lainnya, selain itu kami juga tumbuh besar di wilayah Afrika Selatan. Melihat hal ini, konsumen sepertinya tidak peduli dengan isu pemblokiran," ungkap Jim dalam acara APAC Media China Trip 2018 di Shenzhen, Tiongkok.
Jim yakin dengan segala inovasi Huawei, konsumen akan dapat menentukan yang terbaik. Huawei sendiri saat ini merupakan vendor smartphone nomor tiga di dunia dan memimpin pasar Tiongkok.
"Pertimbangan terpenting kami adalah menghadirkan produk terbaik dengan berusaha memberikan nilai-nilai sesungguhnya kepada konsumen. Konsumen lah yang nantinya akan menentukan pilihan," tutur Jim.
Huawei Pede Berkibar di Luar Negeri
Huawei berusaha keras menunjukkan taringnya di pasar luar negeri. Optimisme perusahaan asal Tiongkok di pasar smartphone luar negeri ini didorong kesuksesan di tanah kelahirannya.
Jim mengakui untuk sukses di pasar luar negeri memang bukan perkara mudah. Perusahaan berusaha keras mengenalkan mereknya di berbagai negara di luar Tiongkok, hingga akhirnya upaya tersebut mulai membuahkan hasil.
Huawei kini tengah berusaha keras memperkuat posisinya di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Meski tidak seagresif kompetitor senegaranya seperti Oppo dan Vivo, perusahaan mulai menunjukkan komitmennya di pasar Indonesia dengan merilis kembali seri flagship terbarunya. Sebelumnya, Huawei absen memboyong seri flagship P10 pada tahun lalu.
Adapun ambisi Huawei di pasar luar negeri didorong dengan kesuksesannya di Tiongkok. Menurut Jim, ketika sudah memiliki pasar besar di dalam negeri, maka perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk melebarkan sayapnya.
"Saat saya mulai dari Eropa, banyak yang bertanya 'Siapa Huawei, kenapa saya harus beli barang Anda' dan kami berusaha meyakinkan mereka untuk mencoba produk kami. Untuk memperkuat branding membutuhkan investasi besar dan juga harus punya cerita sukses di Tiongkok terlebih dahulu," kata Jim.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement