Liputan6.com, Jakarta - PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk atau dikenal dengan Tanrise Property resmi tercatat dan mulai memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (9/7/2018) ini. Perusahaan properti yang berkantor pusat di Sidoarjo ini terpasang dengan kode saham RISE dan merupakan perusahaan ke-26 yang melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 2018.
Dari aksi korporasi ini, Perseroan menerima dana segar sebesar Rp 244,5 miliar setelah melepas 1,5 miliar saham baru. Jumlah itu setara dengan 15,0896 dari modal di setor dan ditempatkan perseroan, dengan harga perdana Rp 163 per saham.
Baca Juga
Advertisement
Perusahaan telah mendapat izin pernyataan efektif IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 29 Juni 2018. Selain itu, perseroan juga telah menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur Utama PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk Belinda Natalia menjelaskan, dana hasil IPO akan digunakan untuk menyelesaikan dua proyek high rise yakni Voza Premium Office dan The 100 Residence.
Secara rinci, dana IPO sebesar 53 persen dialokasikan untuk pengembangan proyek Voza Premium Office milik anak usaha tak langsung yakni PT Tanrise Indonesia, dan sebesar 47 persen dana dialokasikan untuk proyek The 100 Residence milik anak usaha PT Rodeco Indonesia," ujar Belinda Natalia, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Voza Premium Office
Belinda memberikan gambaran, Voza Premium Office merupakan gedung perkantoran Grade A pertama di Surabaya dengan luas lahan 4.253 meter persegi.
Kontruksi dimulai pada tahun 2015 dan telah mencapai tahap Topping Off pada tanggal 18 Januari 2018. Serah terima unit akan dilakukan pada November 2018.
Adapun The 100 Residence merupakan Apartemen termewah yang juga berlokasi di Surabaya dengan luas lahan 2.800 meter persegi. Konstruksi di mulai sejak 2015, dan akan dilakukan serah terima unit pada April 2019.
Advertisement
Kinerja Perseroan
Sementara itu, Direktur Independen Tanrise Property, Go Herllani Prayogo, mengungkapkan kinerja perseroan berada dalam titik positif.
Pada akhir Desember 2017, aset perseroan mencapai Rp1,78 triliun dengan ekuitas Rp 1,45 triliun. Jumlah aset tersebut naik dari 2016 sebesar Rp 1,61 triliun, begitu pula ekuitas yang naik dari 2016 sebesar Rp 1,20 triliun.
Sedangkan pendapatan perseroan 2017 mencapai Rp 229,96 miliar, naik 37 persen dari tahun 2016 sebesar Rp 168,19 miliar. Namun tingginya beban keuangan membuat laba bersih turun menjadi Rp 16,12 miliar dari 2016 sebesar Rp 43,22 miliar.
Meski begitu, peseroan optimis industri properti masih memberikan potensi yang baik pada tahun-tahun mendatang. Hal tersebut terlihat, baik dari pertumbuhan penjualan maupun indeks harga properti yang menunjukan peningkatan, terutama indikator positif di sektor apartemen, perkantoran jual, dan perumahan di JawaTimur, terutama di Surabaya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: