Liputan6.com, Jakarta - Samsung diyakini akan mengumumkan seri flagship Galaxy S10 pada tahun depan. Sejumlah informasi tentang smartphone tersebut juga telah banyak beredar di ranah internet.
Dilansir Phone Arena, Senin (9/7/2018), dalam sebuah laporan baru, disebutkan seri Galaxy S10 akan hadir dalam tiga varian. Selain Galaxy S10 dan S10 Plus, akan ada varian lain dengan harga lebih murah dibandingkan keduanya.
Baca Juga
Advertisement
Galaxy S10 dan S10 Plus disebut akan memiliki sensor sidik jari di layar. Untuk varian lain, sensor sidik jari akan berada di samping bodi.
Lebih lanjut, Qualcomm akan menjadi satu-satunya pemasok modul sidik jari untuk seri Galaxy S10. Selain letak sensor sidik jari, perbedaan utama seri Galaxy S10 juga terdapat pada ukuran layar dan spesifikasi kamera.
Varian Galaxy S10 paling murah diperkirakan memiliki layar berukuran 5 inci, tapi tanpa desain dual edge. Smartphone ini hanya akan memiliki satu kamera belakang.
Untuk Galaxy S10 standar, memiliki layar berukuran 5,8 inci dengan desain dual edge dan kamera ganda. Galaxy S10 Plus dengan harga paling mahal akan melenggang dengan layar berukuran 6,44 inci dan tiga kamera belakang.
Menurut sejumlah sumber, Samsung belum sampai pada tahap akhir soal keputusan spesifikasi untuk semua seri Galaxy S10, termasuk perihal varian paling murah. Oleh sebab itu, masih ada kemungkinan perusahaan hanya akan merilis dua varian seri Galaxy S10.
Galaxy S10 Bakal Pakai Pemindai Wajah 3D Seperti di iPhone X?
Samsung mendapatkan paten baru dari US Patent Office, yaitu teknologi 3D face scanning atau pemindai wajah 3D. Teknologi ini mirip seperti milik Apple.
Samsung dengan paten itu bisa mengaplikasikan teknologi pemindai wajah 3D ke smartphone. Sebelumnya, Apple merupakan perusahaan pertama yang memperkenalkan teknologi tersebut pada sebuah perangkat lewat fitur bernama Face ID.
Paten tersebut diajukan oleh Samsung sejak 2014. Samsung dalam pernyataannya menyebut teknologi tersebut ditingkatkan, sehingga butuh waktu lama untuk mengembangkannya.
Adapun beberapa hal yang digambarkan dalam paten tersebut antara lain, sejumlah fungsi misalnya pelacakan mata, deteksi gerak, night vision, dan 3D time-of-flight sensing.
Fungsi terakhir bertugas mengukur waktu yang dibutuhkan oleh teknologi 3D untuk memetakan wajah kembali ke sensor.
Sistem ini juga akan menambahkan elemen hardware ke bagian depan perangkat, seperti sumber cahaya infrared dekat dan kamera biometrik.
Selain itu, kamera depan juga akan digunakan untuk menyediakan sistem dengan informasi tentang mata seseorang.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement