Liputan6.com, Jakarta - Banyak jalan menuju Roma, begitu kiranya semboyan yang dimiliki hacker demi mencuri password pengguna.
Salah satu metode baru yang dimanfaatkan hacker belum lama ini adalah dengan memanfaatkan celah bekas sidik jari pengguna yang tertinggal di keyboard komputer.
Baca Juga
Advertisement
Menurut studi terbaru peneliti di University of California, bekas sidik jari di keyboard komputer memang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Namun, dengan bantuan lensa thermal, bekas sidik jari bisa tampak secara jelas karena panas yang masih tersisa di keyboard.
Gene Tsudik, salah satu pimpinan peneliti tersebut, berkata metode ini adalah modus baru yang bisa digunakan hacker untuk mengetahui password dari jarak jauh.
"Cara ini biasanya dilakukan di tempat-tempat umum seperti restoram, perpustakaan, kafe, mereka akan memanfaatkan kamera thermal dan mengintip keyboard korban. Jika kamu mengetik password di komputer di tengah banyak orang, sebaiknya hindari cara tersebut," kata Tsudik seperti dilansir Mirror, Senin (9/7/2018).
Tsudik menyebut modus ini dengan julukan "Thermanator", di mana modus juga bisa dimanfaatkan hacker untuk mengintip kode pin di tombol mesin ATM atau juga tombol keyboard smartphone.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Cara kerjanya tergolong mudah, tetapi mirisnya tidak banyak orang tahu cara ini bisa dilakukan di tempat yang ramai.
Untuk bisa mengetahui password atau kode PIN korban, hacker akan menempatkan kamera thermal kecil dalam sudut pandang terbaik untuk bisa mengintip keyboard korban.
Dari situ, hacker merekam dan mengetahui gerakan panas bekas sidik jari korban, mereka akan memilah password secara satu per satu dan berurutan.
Modus ini bahkan sudah diuji coba ke 31 peserta yang mengetik password mereka di empat jenis keyboard yang berbeda.
Hasilnya? kamera thermal mampu merekam panas bekas sidik jari dari 31 pengguna tersebut hanya dalam waktu 30 detik saja.
Advertisement
Bahaya, Hacker Bisa Jebol MacBook Tanpa Password
Modus peretasan komputer tak cuma terjadi dengan via memanfaatkan bekas sidik jari. MacBook pun bisa dibobol tanpa harus menggunakan password.
Belum lama ini, ada bug yang ditemukan lembaga riset kemanan Check Point lewat aplikasi Google Chrome Remote Desktop.
Diketahui, aplikasi ini adalah ekstensi dari browser Google Chrome yang berfungsi memudahkan pengguna mengontrol MacBook dari perangkat lain seperti smartphone.
Menurut keterangan Check Point, bug tersebut mirip dengan bug MacBook di sistem operasi macOS High Sierra yang ada pada November 2017, di mana memungkinkan hacker bisa mengakses perangkat tanpa memerlukan password si pengguna.
Dilansir Mirror, bug bisa digunakan hacker untuk login sebagai guest (tentu tanpa password) untuk mengakses isi MacBook.
Bahayanya, kondisi ini tentu memudahkan hacker menemukan data-data pribadi pengguna di dalam MacBook.
"Hacker akan memanfaatkan bug ini sebagai Guest ketika masuk ke dalam MacBook. Dalam laman login, ketika mereka mengeklik ikon 'Guest', sistem akan memproses tanpa password dan langsung masuk ke akun," ujar juru bicara Check Point.
Baik Google dan Apple sendiri hingga berita ini naik, belum memberikan tanggapan terkait bug tersebut.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: