Liputan6.com, Jakarta Harga daging ayam di pasar tradisional dalam waktu dekat ini terus merangkak naik. Kenaikan harga tersebut mengakibatkan angka pembelian cenderung turun dan omzet penjual ayam tertekan.
Purwaningsih (48), seorang penjual daging ayam di Pasar Kebayoran Lama mengaku, harga daging ayam yang ia jual sempat turun selepas Lebaran 2018, tetapi melambung naik dalam beberapa hari terakhir ini.
"Harganya sudah kembali kayak harga Lebaran lagi, soalnya kemarin sudah sempat turun. Naik banget (harganya), sekarang Rp 60 ribu per kg," ujar dia kepada Liputan6.com saat ditemui di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Baca Juga
Advertisement
Harga jual daging ayam yang tinggi ini disebabkan lantaran pihak penyetor sudah mematok harga yang memang tinggi. "Dia (penyetor) juga belanjanya katanya sudah mahal," ucapnya.
Kenaikan harga ini lantas turut menyebabkan angka pembelian yang turun oleh para konsumen. "Pembeli pada merasa keberatan. Pembelian per kilonya jadi turun," keluh dia. Dampak selanjutnya omzet penjual juga turun.
Lonjakan harga pun dialami kulit ayam serta bagian dalam atau jeroan ayam semisal ati dan ampela. Purwaningsih menyebutkan, kulit ayam naik dari Rp 32 ribu menjadi Rp 35 ribu per kg, sedangkan harga satuan sepasang ati ampela meningkat dari Rp 2.500 jadi Rp 3 ribu.
Di sisi lain, keluhan yang sama juga dilontarkan oleh Sulaika (42), seorang penjual ayam di pasar yang sama. Dia bilang, kenaikan harga daging ayam ini terkesan masih misterius lantaran pihak penyetor tidak mengemukakan alasan pastinya.
"Tiap hari naik terus. Saya sekarang jualnya Rp 58 ribu per kg, tadinya Rp 55 ribu per kg. Penyetor enggak bilang apa-apa. Kalau harga naik, ya terus aja naik," urai dia.
Daging Sapi
Beda cerita dengan daging ayam, harga daging sapi di pasaran saat ini masih terpantau stabil atau tidak mengalami perubahan harga. Seperti yang diungkapkan Darmo (42), penjual daging sapi di Pasar Kebayoran Lama.
Dia mengucapkan, harga daging sapi bagian dalam yang ia jual masih stabil di kisaran harga eceran tetap (HET) yang ditentukan pemerintah, yakni Rp 120 ribu per kg.
"Masih Rp 120 ribu, dari kemarin-kemarin emang segitu," kata Darmo.
Senada dengan Darmo, Habib (55) yang juga penjual daging di tempat sama menerangkan, harga daging sapi cenderung sulit terpotong bila dalam sekali waktu sempat naik.
"Kalau daging yang tipis ini Rp 110 ribu (per kg), yang tebal Rp 120 ribu (per kg). Daging kepala Rp 70 ribu, kalau bagian paru Rp 65 ribu. Harga daging ini kalau sudah naik susah juga turunnya. Ini sudah lama enggak pernah turun-turun lagi," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement