PSIS Bandingkan Kasus Gelandang Persib dengan Marko Simic

PSIS tidak mengetahui Komdis PSSI telah mengubah status gelandang Persib.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 09 Jul 2018, 19:40 WIB
Gelandang Persib Bandung, Oh In Kyun, tampak kecewa usai dikalahkan PSM pada laga Piala Presiden di Stadion GBLA, Bandung, Jumat (26/1/2018). Persib takluk 0-1 dari PSM. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang heran dengan keputusan Pelatih Persib Bandung, Roberto Mario Carlos Gomez, yang nekat memainkan Oh In Kyun saat menjamu PSIS Semarang, Minggu (8/7/2018), di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Pasalnya, gelandang asal Korea Selatan itu baru saja menerima hukuman larangan bermain dua laga dari Komisi Displin (Komdis) PSSI.

Menurut Gomez, setelah pertandingan yang berakhir untuk kemenangan Persib 1-0 itu, seseorang memperbolehkannya untuk menurunkan In Kyun saat melawan PSIS. Pada siang hari sebelum pertandingan digelar, tim berjuluk Pangeran Biru itu melayangkan protes kepada Komdis PSSI karena keterlambatan surat salinan hukuman.

Adapun, Persib baru menerima surat hukuman untuk In Kyun pada hari H pertandingan, atau 8 Juli 2018 pukul 00.33 WIB.

Hasilnya, In Kyun dapat bermain pada kompetisi yang disiarkan langsung dan eksklusif di Indosiar ini, walau tengah dalam status terhukum. Kubu lawan kebingungan. CEO PSIS, Yoyok Sukawi menduga Komdis PSSI memberlakukan standar ganda dalam kasus In Kyun.

Yoyok merasa timnya tidak mengetahui adanya perubahan status In Kyun, dari sosok yang terhukum, menjadi seorang pemain yang sah. Sampai-sampai, Anggota Executive Committee (Exco) PSSI ini membandingkan perlakuan dari Komdis PSSI terhadap In Kyun dengan bomber Persija Jakarta, Marko Simic, yang juga pernah mengalami kasus serupa.


Simic dan In Kyun

Penyerang Persija, Marko Simic (kiri) berebut bola dengan pemain Persib, Dedi Kusnandar pada lanjutan Go-Jek Liga 1 Indonesia 2018 bersama Bukalapak di Lapangan PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6). Persija unggul 1-0. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kasus In Kyun pernah juga dialami oleh Simic. Tapi bedanya, Persija patuh dengan hukuman dari Komdis PSSI.

Komdis PSSI menjatuhkan hukuman larangan empat pertandingan untuk Simic hanya sehari sebelum Persija menjamu Persebaya Surabaya pada 3 Juni lalu yang kemudian batal digelar.

Walau hukuman untuk Simic mepet dengan pertandingan melawan Persebaya, dan pada akhirnya partai tersebut batal digelar, Persija tetap menerima keputusan Komdis PSSI.

"Tapi, saya diberitahu kawan-kawan media juga, sebelum kasus ini, kemarin ada kasus yang sama menimpa Marko Simic di Persija. Kasusnya sama, diputuskan sudah lama, tapi surat datangnya berdekatan. Tapi saat itu, Persija protes juga. Tapi tidak dikabulkan," imbuh Yoyok ketika dihubungi Liputan6.com, Senin (9/7/2018).


Pertanyakan Komdis PSSI

Yoyok mengetahui siapa pihak yang memperbolehkan In Kyun bermain melawan timnya. Menurut pengakuan dari kubu Persib, lanjut Yoyok, Komdis PSSI yang mengubah status In Kyun.

"Pertanyaan saya. Saya sebenarnya tidak mempermasalahkan In Kyun main atau tidak, kami juga sudah tahu PSIS sudah kalah. Cuma pertanyaan saya, kasus yang sama tapi perlakuan berbeda. Ini tidak benar untuk sepak bola Indonesia. Mestinya, kasus sama, perlakuan juga sama, siapapun itu," tutur Yoyok.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya