Liputan6.com, Bangkok - Anggota keluarga dari para turis asing yang meninggal akibat kapal Phoenix yang mereka tumpangi tenggelam di Pulau Phuket, Thailand, mendatangi rumah sakit setempat untuk mengidentifikasi jenazah korban.
Phoenix membawa 105 orang--kebanyakan turis China--ketika tenggelam dalam perjalanan pulang usai singgah di tempat menyelam (snorkeling) yang populer di Phuket, Kamis, 5 Juli 2018.
Hingga Minggu, 8 Juli, penyelam telah mengevakuasi 41 jenazah dari laut lepas pulau resor itu, tetapi pihak berwenang mengatakan 15 penumpang lainnya masih belum ditemukan.
Empat puluh sembilan orang lain yang masih hidup telah berhasil diselamatkan.
Seperti dikutip dari Strait Times pada Senin (9/7/2018), kerabat korban meninggal telah diminta datang untuk mengidentifikasi jenazah keluarga mereka melalui foto atau sampel DNA.
Baca Juga
Advertisement
Seorang anggota keluarga mengusap air mata di ruang tunggu di Rumah Sakit Vachira Phuket kemarin, sementara beberapa gelisah ketika meminta informasi lebih lanjut.
"Saya sudah memberitahumu nama itu, mengapa kamu tidak bisa membawaku ke sana sekarang?" seorang pria terdengar berteriak kepada staf rumah sakit.
Seorang perempuan Tionghoa mengatakan dia masih menunggu untuk mengklaim kembali tubuh saudara perempuannya, Su Jiao Min, dari kamar jenazah rumah sakit.
"Pasti ada kompensasi (untuk kecelakaan)," katanya kepada Agence France-Presse, sambil menunggu untuk masuk ke rumah sakit.
"Tapi aku tidak ingin membicarakan hal itu sekarang. Yang kuinginkan hanyalah mengidentifikasi dan mengklaim (saudara perempuanku) dan kembali ke rumah."
Beberapa menyerukan tindakan hukum yang harus diambil.
Kapal Phoenix merupakan satu di antara tiga kapal yang mengabaikan peringatan cuaca buruk otoritas dan nekat melaksanakan perjalanan sehari ke pulau Phuket yang menjadi magnet wisata.
Dua kapal lain, termasuk kapal pesiar, juga terbalik di daerah yang sama Kamis, 5 Juli, tetapi penumpang mereka berhasil diselamatkan dengan aman ke pantai.
Simak video berikut:
Polisi Telah Menetapkan Tersangka
Polisi mengatakan pada Sabtu, 7 Juli bahwa mereka telah menetapkan kapten kapal Phoenix sebagai tersangkat atas tindak kelalaian yang menyebabkan kerusakan, cedera dan kematian.
Di sisi lain, kapten kapal Phoenix telah membantah tuduhan itu, kata polisi.
Sementara itu, pada Minggu, 8 Juli, otoritas Thailand berencana untuk mengangkut bangkai kapal Phoenix yang tenggelam. Namun, rencana itu gagal akibat cuaca buruk dan gelombang besar.
Angkatan Laut Thailand mengatakan bahwa 25 mayat yang ditemukan sejauh ini ditemukan berada di dalam kapal, yang terendam sejauh lebih dari 40 m di bawah permukaan Laut Andaman.
Advertisement