Investor Minati Lima Wilayah Kerja Blok Migas

Kementerian ESDM menyatakan, investor yang menaruh minat pada lima wilayah kerja diwajibkan akses bid document dan bayar senilai USD 5.000 per dokumen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Jul 2018, 17:15 WIB
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengkonfirmasi telah ada tujuh calon investor yang menyatakan minat kepada lima dari 19 Wilayah Kerja (WK) pada blok minyak gas dan bumi (Migas) yang dilelang secara reguler.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto coba menanggapi penawaran yang dilakukan tujuh calon investor tersebut. Pemerintah masih akan terus mengajukan penawaran lantaran masih ada 14 WK yang belum dilirik.

"Kita tawarin ulang, soalnya baru lima yang diminati," tegas dia di Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Senin (9/7/2018).

Adapun sebanyak lima WK yang diminati tersebut ialah WK Air Komering (Onshore Sumatera Selatan), WK Bukit Barat (Offshore Natuna), WK Andika Bumi Kita (Offshore Jawa Timur), WK South East Mahakam (Offshore Kalimantan Timur), dan WK Ebuny (Offshore Sulawesi Tenggara).

Bagi para investor yang menaruh minat pada lima WK itu, diwajibkan mengakses bid document dan membayar senilai USD 5 ribu per dokumen.

Untuk nasib dari 14 WK sisa, Djoko melanjutkan, pemerintah akan mengkaji ulang dan memperbanyak tambahan informasi datanya. "Dari hasil ini kita kaji lagi, kenapa calon investor enggak tertarik," sebut dia.

Dia pun buka kemungkinan, bila mana tujuh investor yang sudah menetapkan minatnya kepada lima WK blok migas itu membatalkan pilihannya. "Bisa saja, tergantung mereka," ujar dia.

 

 


Investasi Pencarian Migas Tak Capai Target

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat investasi kegiatan pencarian migas mencapai USD 3,9 miliar sepanjang semester I 2018, atau sekitar 27 persen dari target.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, ‎dalam rencana kerja anggaran (Work Plan and Budget/WPNB) investasi hulu migas ditargetkan USD 14,2 miliar. "Investasi USD 3,9 miliar atau baru sekitar 27 persen dari target," kata Amien, di Kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat, 5 Juli 2018.

Melihat kondisi ini, Amien memprediksi investasi hulu migas tahun ini diperkirakan tidak menc‎apai target yaitu hanya 78 persen atau USD 11,1 miliar. Amien mengungkapkan, tidak tercapainya investasi tersebut disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya proyek yang mengalami keterlambatan pengadaan ‎sehingga proyek tidak tidak bisa berjalan.‎

"Target investasi penyebabnya banyak ya, macam-macam seperti diketahui kalau misalnya dari lapangannya tertunda cadangannya ada tapi penyiapannya tertunda realisasi investasi tertunda," tuturnya.

Dari realisasi investasi hulu migas sebesar USD 3,9 miliar‎, kegiatan yang dilakukan di antaranya survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 237 kilometer (km) atau 4 persen dari target rencana kerja dan anggaran (WPnB) yang sepanjang 4.666 km.

Seismik tiga dimensi (3D) terealisasi seluas 1.541 kilometer persegi (km2) dari target 5.382 km2 atau sekitar 26 persen dari target. Untuk sumur eksplorasi ditajak 11 sumur dari rencana 104 sumur atau terealisasi 10 persen. Sumur pengembangan dari rencana 289 sumur dibor 129 sumur atau terealisasi 45 persen.

Sedangkan kerja ulang, dari target 637 sumur terealisasi 324 sumur atau 51 persen dan perawatan sumur dari rencana 56.184 dilaksanakan 31.151 kegiatan atau terealisasi 55 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya