Liputan6.com, Jakarta Setelah air susu ibu (ASI) banyak orangtua yang beralih ke susu UHT sebagai pelanjut pemenuhan gizi sang buah hati. Namun, ada beberapa hal yang perlu orangtua ketahui tentang jenis susu ini.
Advertisement
Susu UHT (Ultra High Treatment) adalah susu yang dipanaskan selama 2-4 detik dengan suhu yang sangat tinggi, sekitar 137⁰ C. Meski singkat, proses pemanasan yang dilakukan pada metode UHT dapat membunuh kuman lebih efektif dibandingkan proses pasteurisasi. Di samping itu, proses UHT juga membuat susu dapat disimpan lebih lama dalam suhu ruangan asalkan kemasannya masih tertutup rapat.
Usia anak untuk minum susu UHT
Susu UHT biasanya terbuat dari susu sapi. Maka dari itu, susu jenis ini sebaiknya tidak diberikan pada anak yang masih berusia 12 bulan ke bawah. Pasalnya, sistem pencernaan anak usia tersebut masih belum mampu “mengolah” susu sapi yang kaya protein dan mineral.
Jika anak usia 12 bulan ke bawah diberi konsumsi susu UHT, organ ginjal yang masih belum terbentuk sempurna di dalam tubuhnya dipaksa untuk bekerja lebih keras. Hal ini membuat organ tersebut berisiko lebih tinggi untuk mengalami masalah di kemudian hari. Tak hanya itu, pemberian susu UHT pada anak di bawah umur juga dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.
Saksikan juga video menarik berikut:
Porsi susu UHT yang dianjurkan
Meski aman, konsumsi susu UHT tetap harus memperhatikan porsi. Menurut ahli, anak usia 1–3 tahun sebaiknya hanya diberikan susu UHT sebanyak dua atau tiga gelas berukuran 250 ml dalam sehari.
Hindari konsumsi susu UHT berlebih, karena dapat membuat anak kekenyangan sehingga ia tak ingin mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Hal ini dapat membuat anak kekurangan asupan gizi, sehingga proses tumbuh kembangnya bisa mengalami gangguan.
Advertisement
Perhatikan ini sebelum memberikan susu UHT
Apabila Anda hendak memberikan susu UHT pada anak, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
- Jika ingin memberikan susu UHT pada anak usia 1 atau 2 tahun, berikanlah susu UHT yang tinggi lemak (whole milk atau full cream). Ini karena anak di rentang usia tersebut membutuhkan pasokan lemak lebih banyak, agar pertumbuhan dan perkembangan otak bisa lebih optimal.
- Hindari susu UHT dengan rasa khusus. Sebagai gantinya, pilihlah yang tidak memiliki rasa (plain). Susu yang ditambah perasa biasanya mengandung gula tambahan, yang bisa memicu terjadinya obesitas atau berat badan berlebih.
- Jika anak dicurigai memiliki alergi susu sapi, akan lebih baik jika Anda berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu sebelum memberinya susu UHT.
Memberikan susu UHT pada anak memang tak ada salahnya. Namun, Anda harus benar-benar memperhatikan usia dan kondisi kesehatan si Kecil, agar susu jenis ini bisa mendatangkan manfaat sehat, bukan sebaliknya. Selamat minum susu!
Penulis: dr. Anita Amalia Sari. Sumber: Klikdokter.com