Liputan6.com, Jakarta Langkah timnas Rusia di Piala Dunia 2018 terbilang mengejutkan. Tanpa pemain bintang, tuan rumah berhasil melaju hingga ke babak perempat final. Laju Tim Beruang Merah baru baru terhenti setelah kalah adu penalti 3-4 dari timnas Kroasia, Minggu (8/7/2018).
Pertarungan di Fisht Stadium juga berlangsung sengit. Timnas Rusia bahkan sempat unggul 1-0 lewat gol Denis Cheryshev pada menit ke-31. Namun timnas Kroasia juga tidak tinggal diam. Pada menit ke-39, Andrej Kramaric berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Baca Juga
Advertisement
Skor imbang bertahan hingga babak normal berakhir. Pertarungan juga sengit pada babak tambahan di mana Kroasia sempat berbalik unggul lewat gol Domagoj Vida pada menit ke-100. Namun Timnas Rusia menyamakan kedudukan lewat Mario Fernandes menit 115.
Rusia akhirnya menyerah setelah di babak adu penalti kalah dengan skor 3-4.
Sebelum ke perempat final, timnas Rusia juga tampil gemilang dengan menyingkirkan favorit juara, Spanyol. Rusia menang adu penalti usai menahan imbang 1-1 sepanjang 120 menit.
Hirup Amonia
Namun media asal Jerman, Süddeutsche Zeitung, melaporkan bahwa penampilan gemilang timnas Rusia tidak alami. Sebab para pemain Beruang Merah dianggap telah mengkonsumsi zat kimia untuk meningkatkan performa para pemainnya di lapangan.
Seperti dilansir AS, para pemain timnas Rusia dituding telah menghirup amonia. Senyawa kimia berbau tajam ini dipercaya mampu memperlancar aliran oksigen ke dalam darah.
Menurut Süddeutsche Zeitung, salah seorang jurubicara timnas Rusia juga sudah mengkonfirmasi hal itu. Dia membenarkan bila pemainnya melakukannya saat bertemu Spanyol. Dalam duel ini, salah seorang pemain pengganti Timnas Rusia bahkan terlihat menghirup amionia dari bola kapas sebelum memasuki lapangan pertandingan.
Amonia terdiri dari Nitrogen dan Hidrogen. Senyawa ini memiliki bau sangat menyengat.
Di rumah tangga, larutan Amonia dan air biasa digunakan sebagai pembersih berbagai permukaan. Namun, amonia tidak beracun bagi manusia karena dan mamalia karena ada mekanisme khsusus dalam tubuh yang akan mencegah penumpukan dalam aliran darah.
Advertisement
Bukan Doping
Selama ini, atlet-atlet Rusia yang berlaga di kancah internasional sering sekali tersandung kasus doping. Namun amonia yang dihirup pemain Rusia tidak tergolong zat terlarang. Bahkan menurut federasi sepak bola Rusia, menghirup amonia sesuatu hal yang biasa.
"Federasi Sepak Bola Rusia menganggap kalau itu (menghirup amonia) merupakan kegiatan yang biasa seperti menggunakan sampo saat mandi," tulis Süddeutsche Zeitung.
Süddeutsche juga bukan media pertama di Jerman yang mengaitkan penggunaan amonia dengan para pemain Rusia. Tabloid Bild juga mengklaim bahwa televisi Jerman sempat menayangkan para pemain Rusia menggosok hidungnya selama babak perempat final melawan Kroasia yang mengindikasikan mereka menggunakan zat penguat performa.
Saksikan juga video menarik di bawah ini: