Liputan6.com, Grobogan - Pasar Tegowanu, Kabupaten Grobogan sebagian roboh pada Minggu 8 Juli 2018. Akibatnya sejumlah pedagang tidak bisa berjualan karena membahayakan pedagang.
Maryono 48 saksi mengungkapkan, bagian pasar yang ambrol adalah gerbang utama masuk ke pasar. Pasar ini direvitalisasi dengan menggunakan dana dari Kementrian Perdagangan.
"Peristiwa saat pasar sedang sepi jadi tidak ada korban," kata Maryono.
Baca Juga
Advertisement
Peristiwa berlangsung cukup cepat dan menimbulkan suara bergemuruh. Sejak itu sejumlah kios pedagang mulai kios sembako, kios elektronik dan kios pakaian tutup.
"Yang jual emas juga tutup lebih awal takut ada apa-apa," kata Maryono.
Pasar Tegowanu merupakan pasar tradisional yang dimanfaatkan masyarakat di dua kabupaten, yakni Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan. Lokasi pasar berada di perbatasan dua kabupaten tersebut. Masyarakat memperlakukan pasar ini sebagai sumber utama menjaga denyut nadi perekonomian, baik sebagai pedagang maupun pembeli.
Simak video menarik pilihan berikut di bawah :
Pejabat Dinas Pasar Diperiksa Kejaksaan
Menurut Kepala UPTD pasar Tegowanu Kabupaten Grobogan, Edi Joko, robohnya Pasar Tegowanu tak hanya sekali ini. Atap bangunan di pasar yang berada di perbatasan Kabupaten Grobogan dan Demak ini sudah dua kali roboh.
"Pertama saya dapat kabar dari pedagang adanya bangunan pasar yang roboh. Saat itu masih sisi depan," kata Edi Joko, Selasa (11/7/2018).
Revitalisasi Pasar Tegowanu ini dibiayai Kementerian Perdagangan dan Koperasi dengan jumlah anggaran Rp 6 Miliar. Hasil lelang dimenangkan PT Reksanata Persada dari kota Pati dengan anggaran Rp 5,8 Milyar. Dalam kalender pembangunan seharusnya sudah selesai bulan Oktober 2017, namun PT Reksanata Persada baru menyelesaikan bulan Desember 2018.
Kasi Intel Kejari Grobogan Whisnu Respati mengaku pihaknya sudah menginvestigasi kasus ini. Pihak-pihak yang terlibat akan diperiksa oleh kejaksaan.
"Kepala Dinas Pasar selaku pemilik pekerjaan dan kontraktor selaku rekanan yang mengerjakan. Semua akan diperiksa. Bukan masalah ambrolnya saja, namun keterlambatan pekerjaan Pasar Tegowanu dan semua yang terkait dengan penggunaan uang rakyat," kata Whisnu.
Saat ini, para pedagang menggunakan jalan di samping untuk bisa masuk.
Advertisement