Liputan6.com, Jakarta Disfungsi ereksi (DE) masih menempati urutan teratas penyebab buruknya kesehatan seksual pria paruh baya.
"Untuk pasangan yang lebih tua, penting untuk memahami bagaimana penuaan yang mereka alami bisa memengaruhi hubungannya dengan pasangan," kata Dr Ng Beng Yeong seperti dikutip dari situs Health XChange Singapore pada Selasa, 10 Juli 2018.
Baca Juga
Advertisement
Konsultan Senior dan Kepala Departemen Psikiatri di Singapore General Hospital (SGH), mengimbau, agar pria yang mulai memasuki usia tua dengan segala masalah kesehatannya harus bisa mengakomodasi keterbatasan masing-masing.
Menurut Yeong, saat pria menua, hal paling pertama yang paling dia perhatikan adalah mengenai kemampuan ereksi yang buruk. Jangan langsung stres menghadapi permasalan tersebut, karena mereka masih bisa mengambil waktu untuk menikmati romansa dan foreplay.
Saksikan juga video menarik berikut:
Seks Tidak Sebatas Itu
Yeong, berpendapat bahwa seks bukanlah masalah fungsi atau disfungsi, atau apakah Anda dapat melakukannya atau tidak.
"Tidak ada definisi tunggal untuk fungsi seksual yang normal atau abnormal, yang berlaku secara universal,"kata Yeong menambahkan.
Ini juga yang pada akhirnya membuat orang seringkali salah kaprah tentang obat disfungsi ereksi.
Tidak sedikit pria yang meyakini, setelah minum viagra akan secara spontan jreng di ranjang. Padahal, agar obat tersebut bekerja efektif, pasangan harus foreplay, atau mendatangkan langsung rangsangan ke penis.
Advertisement